Simpang Empat, Padangkita.com - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono memberikan penjelasan terkait fenomena munculnya semburan air panas bercampur lumpur usai gempa bumi mengguncang Pasaman Barat pada Jumat (25/2/2022).
Daryono mengatakan, sumber semburan tersebut berasal dari akuifer, yakni lapisan yang terdapat di bawah tanah yang mengandung air dan dapat mengalirkan air ke permukaan.
"Umumnya lapisan air tanah atau akuifer panas bumi dapat muncul ke permukaan terbentuk pada rekahan batuan," kata Daryono dalam keterangan yang diterima Padangkita.com.
Panas bumi, lanjut Daryono, merupakan fenomena ketika panas dari dalam bumi memanaskan lapisan air di bawah permukaan tanah. Daerah dengan sistem panas bumi umumnya dapat dikenali dengan adanya mata air panas di daerah tersebut.
"Ada kemungkinan di area tersebut memang berada dekat jalur sesar aktif sehingga ada hot spring atau mata air panas. Saat terjadi gempa maka akan terganggu reservoirnya dan air panas tersebut keluar melalui zona lemah yang rekah akibat guncangan kuat gempa bumi," jelas dia.
Daryono melanjutkan, beberapa reservoir air panas memang umum ditemukan di area sesar aktif.
"Seperti daerah Pasaman ini, wajar jika terdapat mata air panas karena memang zona tektonik aktif dan terdapat jalur-jalur sesar," terangnya.
Ia mengimbau warga untuk menjauhi sumber semburan apabila terlihat mendidih dan mengeluarkan uap serta terasa panas dan mengeluarkan bau menyengat.
Baca juga: Update Gempa Pasbar Pukul 16.00 WIB: 7 Orang Meninggal Dunia Ratusan Rumah Rusak
"Lebih baik untuk tidak didekati apalagi dikonsumsi airnya, sambil menunggu tim ahli yang datang untuk meneliti kandungan airnya," sambungnya. [den/pkt]