Penguatan Lembaga Adat, Gubernur Mahyeldi Ungkap Soal Pelestarian ‘ABS-SBK’ dan Peranan Surau

Penguatan Lembaga Adat, Gubernur Mahyeldi Ungkap Soal Pelestarian ‘ABS-SBK’ dan Peranan Surau

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah saat membuka acara peningkatan kapasitas lembaga adat. [Foto: Diskominfotik Sumbar]

Padang, Padangkita.com – Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah menyampaikan bahwa peran pemangku adat di nagari sangat berpengaruh terhadap pelestarian nilai-nilai adat budaya. Oleh karena itu, semangat membangun nagari harus didukung dengan penguatan-penguatan para pemangku adat.

Hal itu disampaikan Gubernur Mahyeldi, saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Lembaga Adat Angkatan VII Tahun 2022, yang diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dengan tema “Kita Kuatkan Fungsi Lembaga dan Organisasi Adat dalam Membangun Nagari” di Grand Rocky Hotel, Padang, Senin (4/7/2022).

Gubernur Mahyeldi meminta kepada pemangku adat nagari yang mengikuti kegiatan tersebut, untuk memperkuat falsafah ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’ yang menjadi dasar kehidupan masyarakat di Sumbar.

“Hal tersebut merupakan perwujudan dari kearifan lokal di Sumbar. Kearifan lokal tersebut harus dilestarikan, karena merupakan suatu pondasi dalam membentuk jiwa kepemimpinan di daerah,” kata Mahyeldi.

Menurut Mahyeldi, dengan pondasi yang kuat, maka pengembangan potensi diri untuk menjadi seorang pemimpin akan lebih mudah saat memasuki pendidikan formal belajar berorganisasi.

“Pada masa awal kemerdekaan, sejarawan mencatat ada sekitar 2.000 tokoh asal Minangkabau yang berperan di tingkat nasional. Sesungguhnya peran kearifan lokal di tingkat nagarilah yang menciptakannya. Karena itu dengan adanya kegiatan ini, semoga hal tersebut dapat dibangkitkan kembali," harap Gubernur Mahyeldi.

Ia juga berharap nagari dapat menghadirkan tokoh-tokoh dan budayawan, karena sejak dahulu Sumbar terkenal dengan banyaknya tokoh-tokoh pahlawan nasional yang lahir di Sumbar.

Oleh karena itu Mahyeldi berpesan, agar mempertahankan surau untuk mendidik generasi muda yang akan menjadi pemimpin di masa mendatang. Ia juga mengatakan bahwa keberadaan surau saat ini perannya mulai tergantikan oleh pendidikan formal.

Baca juga: UU Provinsi Sumbar Disahkan, ABS-SBK Resmi Masuk Hukum Positif Indonesia

“Padahal dari surau tersebut lahir banyak pemimpin yang berkualitas, mampu memimpin, memberikan pendapat, dan argumentasi yang baik. Di surau juga merupakan tempat untuk berdiskusi berbagai permasalahan yang ada di nagari, sampai permasalahan tingkat nasional didiskusikan di surau, pada saat itu,” kata Gubernur Mahyeldi. [*/pkt]

Baca Juga

Tingginya Potensi Gempa-Tsunami di Sumbar, Menko PMK Minta BNPB Tambah Shelter
Tingginya Potensi Gempa-Tsunami di Sumbar, Menko PMK Minta BNPB Tambah Shelter
Kata Kepala BNPB soal Penunjukan Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024
Kata Kepala BNPB soal Penunjukan Sumbar jadi Tuan Rumah HKBN 2024
Rakor Pencegahan Korupsi Wilayah Sumbar, KPK Sorot Satpol PP dan Pengadaan Barang-Jasa
Rakor Pencegahan Korupsi Wilayah Sumbar, KPK Sorot Satpol PP dan Pengadaan Barang-Jasa
Menko PMK Dorong Pemerintah Daerah Optimalkan Sosialisasi Mitigasi Bencana
Menko PMK Dorong Pemerintah Daerah Optimalkan Sosialisasi Mitigasi Bencana
Fauzan Hasan Jadi Penjabat Wali Kota Sawahlunto Gantikan Zefnihan, Ini Pesan Gubernur Mahyeldi
Fauzan Hasan Jadi Penjabat Wali Kota Sawahlunto Gantikan Zefnihan, Ini Pesan Gubernur Mahyeldi
Program Pemprov Sumbar Kembangkan Pariwisata sangat Baik, Ini Pandangan Pemerhati
Program Pemprov Sumbar Kembangkan Pariwisata sangat Baik, Ini Pandangan Pemerhati