Batusangkar, Padangkita.com - Ratusan pelaku pariwisata di Kabupaten Tanah Datar terkena imbas pandemi Covid-19, mulai dari pekerja di sektor perhotelan, restoran, pekerja seni, pekerja ekonomi kreatif dan kelompok sadar wisata, ada yang dirumahkan, bahkan tak sedikit yang kena PHK (pemutusan hubungan kerja).
Kini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Tanah Datar tengah berupaya mengembalikan semangat para pelaku wisata. Tujuannya, sektor pariwisata di Tanah Datar kembali bangkit. Upaya itu dilakukan bertahap dengan meningkatkan kompetensi para pelaku wisata.
"Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19 di Tanah Datar. Terjadinya penurunan kunjungan wisatawan secara dratis. Penurunan langsung terjadi sejak pembatasan perjalanan mencegah penyebaran dan penularan Covid-19," ujar Kabid Pariwisata Disparpora Tanah Datar, Jumat (30/10/2020) usai memberikan pelatihan bagi pengelola homestay di Batusangkar.
Akibat pandemi Covid-19, kata dia, ratusan pekerja sektor pariwisata Tanah Datar terkena dampak. Kini, pandemi memang berlangsung, tetapi sektor pariwisata harus tetap menjadi perhatian. Pariwisata, lanjut dia, harus segar bangkit. Sebab, sektor ini yang akan mampu lebih cepat meningkatkan kembali perekonomian masyarakat.
"Salah satu upaya dalam recovery ekonomi, setelah wabah Covid-19 adalah membuka kembali objek wisata dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Pelatihan pengelola homestay ini salah satu upaya untuk kembali membuka objek wisata," jelasnya.
Efrison mengatakan, pembukaan kembali destinasi pariwisata, harus tetap memperhatikan surat edaran Gubernur Sumbar No. 004/ED/GSB-2020 tentang Antisipasi Penyebaran Covid-19 pada libur dan cuti bersama tahun 2020.
Salah satu yang diatur dalam surat edaran tersebut, pengelola wisata agar menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu membatasi pengunjung hanya 50% dari kapasitas, mengatur jarak, dan menggunakan masker. Lalu, tidak melaksanakan pesta, termasuk tidak menggunakan pengeras suara yang menyebabkan orang berkumpul secara masif.
"Pengelola objek wisata Tanah Datar diimbau untuk mematuhi dan melaksanakan Surat Edaran Gubernur Sumbar tersebut, serta terus memberikan sosialisasi kepada karyawan dan pengunjung, bahwa penerapan protokol kesehatan yang ketat di objek wisata adalah prioritas utama," ujarnya.
Sejauh ini, kata Efrison, pengetatan pemberlakuan protokol kesehatan di Tanah Datar sudah dilaksanakan.
"Alhamdulilah, dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat di objek wisata Tanah Datar, belum ditemukan pengelola atau pengunjung yang positif Covid-19. Semoga tak muncul kasus positif di klaster pariwisata Tanah Data," harapnya.
Baca juga: Ratusan Aset Milik Pemkab Tanah Datar Belum Bersertifikat, Banyak Terkendala Administrasi
Pelatihan manajemen homestay sendiri diberikan kepada 40 peserta yang terdiri dari pengelola homestay se-Tanah Datar sejak Selasa (27/10/2020) hingga Sabtu (31/10/2020). Di antaranya diberikan materi tentang cara pemberian pelayanan, tata kelola, promosi, termasuk masalah “Clear, Healty, Safety, dan Environment” (CHSE). [pkt]