Batusangkar, Padangkita.com - Warga Nagari Pangian, Kecamatan Lintau Buo, Tanah Datar gelisah dengan maraknya penebangan hutan di Kawasan perbukitan di nagari itu. Selain banyaknya pohon yang ditebang dapat menimbulkan bencana, warga juga cemas dengan sumber air yang bakal terganggu untuk pengairan sawah dan ladang.
Maraknya penebangan hutan yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir di perbukitan yang masuk dalam kawasan hutan lindung di Nagari Pangian. Warga pun melaporkan kejadian tersebut kepada Pemerintah Nagari Pangian.
Berdasarkan keterangan warga, pelaku penebangan liar tersebut terkadang secara terang-terangan membawa kayu hasil penebangan liar itu dan menperjualnya.
Para tokoh masyarakat terutama para pemilik lahan ulayat yang berada di kaki perbukitan meminta pemerintah bertindak cepat. Pasalnya, area persawahan dan ladang warga berada di kaki bukit tersebut termasuk objek wisata Ngalau Indah Pangian.
Menanggapi laporan warga, tim survei yang terdiri dari Badan Permusyawaratan Rakyat Nagari (BPRN), sekretaris nagari, pemuda, Karang Taruna, yang dibentuk oleh Pemerintah Nagari Pangian langsung mendatangi lokasi perbukitan tempat terjadinya penebangan liar.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di Tanah Datar Melonjak Lagi, Bertambah 12 Kasus, Terbanyak Tenaga Kesehatan
Di lokasi, tim menemukan banyak bekas pokok pohon sisa penebangan. Beberapa bagian pohon ditemukan berserakan di lokasi. Area penebangan liar tersebut ditemukan persis berada di atas objek wisata Gua Ngalau Pangian.
"Warga sering mendengar bunyi mesin chainsaw di perbukitan. Lalu mengingatkan penebang liar menghentikan kegiatan tersebut, tapi tidak direspons" ujar Novarisman, Sekretaris Nagari Pangian.
Menurut informasi dari warga, kata Novarisman, kegiatan penebangan pohon itu telah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. "Bahkan warga sering melihat kayu yang ditebang diangkut keluar area. Hal ini tentu saja membuat warga geram, tatapi tidak bisa mengambil tindakan," terangnya.
Ketua BPRN Nagari Pangian, Syafrizal mengatakan, Pemerintahan Nagari Pangian akan mengambil langkah untuk mengantisipasi aksi penebangan liar tersebut.
"Dalam waktu dekat kita akan menyurati dinas terkait. Selain itu kita juga akan membahas hal ini dengan pemilik ulayat. Kita minta pemilik ulayat melarang orang asing yang ingin naik ke bukit. Ini untuk langkah antisipasi awal," kata Syafrizal. [agg/pkt]