Padang, Padangkita.com - Berbagai penampilan atraksi disuguhkan pada hari pertama Festival Muaro Padang, yang dipusatkan di kawasan Batang Arau, Senin (24/4/2023).
Salah satu yang menarik perhatian adalah penampilan Barongsai (Lion dance), oleh sekelompok anak muda di hadapan para tamu kehormatan dan seluruh pengunjung Festival Muaro Padang.
Baca juga: Intip Kemeriahan Pembukaan Festival Muaro Padang, Ribuan Warga Tumpah Ruah Memadati Batang Arau
Wali Kota Padang Hendri Septa seusai menyaksikan atraksi tersebut mengatakan, Barongsai sudah menjadi salah satu pertunjukan yang diminati oleh masyarakat, serta selalu tampil di berbagai event di Kota Padang.
"Ini membuktikan kalau akulturasi budaya sudah terjalin sejak lama di tengah masyarakat Kota Padang," kata Hendri Septa.
Festival Muaro Padang yang diselenggarakan mulai tanggal 24 April hingga 27 April 2023, lanjut Wako Hendri, juga membuktikan akulturasi budaya tersebut.
Selain Barongsai yang dimainkan oleh anak muda dari berbagai etnis, juga akan ditampilkan festival bakcang (penganan khas Tionghoa) dan lamang baluo, penganan khas Minangkabau.
Wako Hendri didampingi salah seorang tokoh masyarakat keturunan Tionghoa, Alam Gunawan menjelaskan, bakcang dan lamang baluo memiliki kemiripan, yakni sama-sama dibuat dari beras ketan, serta dibungkus dengan daun.
"Bedanya, bakcang berisi daging, sementara lamang baluo berisi parutan kelapa yang diberi gula aren," jelas Alam.
Melalui kegiatan ini, kata Wako Hendri, sekaligus menepis survei yang menempatkan Kota Padang sebagai salah satu kota dengan indeks toleransi terendah di Indonesia.
Baca juga: Kota Padang dan Pariaman Masuk Daftar Kota Toleransi Terendah di Indonesia
“Selama ini warga Kota Padang selalu hidup berdampingan, termasuk dalam menjalankan ibadah sesuai agama dan keyakinan,” kata Hendri Septa. [*/pkt]