Padang, Padangkita.com - Menyikapi peningkatan kasus harian Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) sejak akhir Juli lalu, Pemprov Sumbar memastikan adanya program tes usap (swab) gratis bagi masyarakat Sumbar. Pemprov Sumbar tak akan memilih Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk melandaikan atau menekan kasus Covid-19.
“Tidak hanya bagi warga luar yang datang ke Sumbar. Semua warga dengan riwayat kontak langsung atau merasa memiliki gejala, silakan ikuti tes swab secara gratis,” ujar Jasman Rizal, Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumbar, Senin (24/08/2020).
Kebijakan tes usap gratis ini, kata Jasman, guna memutus rantai penularan Covid-19 sembari tetap produktif menjalani aktivitas keseharian.
“Masyarakat tidak usah enggan, tidak usah takut. Ayo berkontribusi aktif sembari tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat,” ungkap Jasman yang juga Kepala Diskominfo Sumbar.
Lokasi yang dapat dituju masyarakat untuk tes usap adalah Puskesmas terdekat atau rumah sakit rujukan yang telah ditetapkan oleh Pemprov Sumbar.
Baca juga: Bertambah 26 Kasus Jadi 1.658 Orang, 4 Polisi, Dosen, Perawat dan PNS Terinfeksi Covid-19 di Sumbar
Berdasarkan tracking terhadap kasus positif harian dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar adalah imported case atau berasal dari luar Sumbar. Untuk itu Jasman mengimbau masyarakat jangan gelisah dan cemas dengan hasil tersebut.
“Dengan semakin banyak pemeriksaan yang dilakukan, pasti hasilnya berbanding lurus. Lebih berbahaya, jika di suatu daerah tak dilakukan pemerikasaan, padahal positifnya banyak,” ulas Jasman.
Beberapa daerah, lanjut dia, malah enggan mengirimkan sampelnya ke laboratorium. Mereka ingin mempertahankan status hijaunya. “Ibarat bom waktu, bisa meledak kapan saja,” ingat Jasman.
Jasman menambahkan, penanganan Covid-19 di Sumbar sudah baik. Patokannya positif rate dan testing rate yang masih di bawah rata-rata nasional.
“Jangan melihat angka-angka, lihatlah persentase yang masih terbaik di Indonesia. Peningkatan pun dirasa masih wajar dengan jumlah sampel yang diperiksa. Belum pernah pertambahan kasus harian mencapai ratusan,” tambahnya.
Menjawab pertanyaan soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Sumbar, pria berkacamata ini mengatakan, PSBB tak akan ada lagi. Dari awal, lanjut Jasman, PSBB itu suatu metode memutus penyebaran Covid-19.
“Sekarang Kita telah masuk adaptasi baru. Ekonomi kan harus bergerak. Jika PSBB diberlakukan lagi, akan mati perekonomian kita. Semua usaha tidak akan bergeliat,” ucapnya. [*/pkt]