Pemprov Kerahkan 35 Alat Berat dan Pasang 940 Geobag Percepat Penanganan Dampak Bencana

Pemprov Kerahkan 35 Alat Berat dan Pasang 940 Geobag Percepat Penanganan Dampak Bencana

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDA-BK) Provinsi Sumbar, Rifda Suriani mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah menurunkan 35 unit alat berat dan memasang 940 geobag di berbagai lokasi terdampak. [Foto: Dok. Biro Adpim Sumbar]

Padang, Padangkita.com — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus mempercepat penanganan dampak bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah daerah.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDA-BK) Provinsi Sumbar, Rifda Suriani mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah menurunkan 35 unit alat berat dan memasang 940 geobag di berbagai lokasi terdampak.

Terbaru, kata dia, tiga unit alat berat berupa ekskavator dikerahkan ke Batu Busuak, Kecamatan Pauh, Kota Padang, untuk mempercepat normalisasi aliran sungai dan penanganan dampak banjir bandang.

Rifda menjelaskan, seluruh alat berat tersebut telah mulai bekerja sejak 25 November 2025, bertepatan dengan penetapan status tanggap darurat bencana tingkat provinsi.

“Sesuai arahan bapak Gubernur, kami diminta memaksimalkan penanganan di lapangan. Secara keseluruhan, 35 unit alat berat dan 940 geobag sudah kita turunkan, termasuk yang terbaru di Batu Busuak. Saat ini alat-alat tersebut sudah bekerja,” ujar Kadis SDA-BK Sumbaf, Rifda Suriani di Padang, Sabtu (13/12/2025).

Ia merinci, operasional alat berat saat ini tersebar di lima kabupaten/kota terdampak, yakni 22 unit di Kota Padang, dua unit di Kabupaten Padang Pariaman, empat unit di Kabupaten Pesisir Selatan, dua unit di Kabupaten Solok, dan lima unit di Kabupaten Agam.

Lampiran Gambar
Sebaran kegiatan tanggap darurat menggunakan alat berat di sejumlah daerah terdampak bencana. [Foto: Dok. Dinas SDA-BK]

Rifda menambahkan, bencana hidrometeorologi yang terjadi telah berdampak signifikan terhadap infrastruktur sumber daya air. Tercatat, 24 unit bendung irigasi terdampak, serta kerusakan pada bangunan penguatan tebing (seawall) dan jaringan irigasi.

“Total panjang kerusakan akumulatif mencapai 6,9 kilometer untuk seawall dan 3,5 kilometer untuk saluran irigasi. Saat ini perbaikan sudah kita mulai secara bertahap, bersamaan dengan normalisasi sungai dan pengerukan sedimen sisa banjir bandang,” jelasnya.

Mengingat besarnya dampak kerusakan, Rifda mengakui proses pemulihan akan membutuhkan waktu cukup panjang dan dukungan anggaran yang besar. Oleh karena itu, atas arahan Gubernur Sumbar, ia terus berkoordinasi intensif dengan Balai Wilayah Sungai Kementerian PU serta BUMN Karya untuk memperkuat dukungan tenaga dan peralatan di lapangan.

Baca juga: Sumbar Butuh 200 Ekskavator untuk Pulihkan Lahan Pertanian yang Rusak Akibat Bencana

“Hasil koordinasi tersebut cukup efektif. Dua unit alat berat yang saat ini bekerja di Batu Busuak merupakan dukungan dari Hutama Karya Infrastruktur, hasil komunikasi langsung bapak Gubernur,” pungkas Rifda. [*/adpsb]

Baca Juga

Ketua MPR RI dan Wagub Vasko Tinjau Korban Banjir di Nanggalo, Serahkan Dua Truk Bantuan
Ketua MPR RI dan Wagub Vasko Tinjau Korban Banjir di Nanggalo, Serahkan Dua Truk Bantuan
Menko PMK Partikno 'Groundbreaking' Pembangunan Huntara di Padang Pariaman
Menko PMK Partikno 'Groundbreaking' Pembangunan Huntara di Padang Pariaman
Gubernur Sumbar Minta Daerah Terdampak Bencana segera Bangun Huntara dan Huntap
Gubernur Sumbar Minta Daerah Terdampak Bencana segera Bangun Huntara dan Huntap
Tak Bisa Melaut Dua Minggu, 205 Nelayan Pasia Nan Tigo Dapat Bantuan dari Gubernur Mahyeldi
Tak Bisa Melaut Dua Minggu, 205 Nelayan Pasia Nan Tigo Dapat Bantuan dari Gubernur Mahyeldi
Bantuan Masuk Sumbar makin Banyak, Gubernur Minta Semua OPD Ikut Aktif Mendistribusikan
Bantuan Masuk Sumbar makin Banyak, Gubernur Minta Semua OPD Ikut Aktif Mendistribusikan
Pemko dan Masyarakat Jambi Salurkan Bantuan Rp200 Juta untuk Korban Bencana di Sumbar
Pemko dan Masyarakat Jambi Salurkan Bantuan Rp200 Juta untuk Korban Bencana di Sumbar