Padang, Padangkita.com - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dan Pemko Padang mengapresiasi kepedulian PT Semen Padang dalam mendukung pengembangan Kopi Robusta Bantjah yang dibudidayakan oleh Kelompok Tani Hutan Kemasyarakat (HKm) Sikayan Balumuik, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumbar, Febrina Tri Susila Putri, yang hadir mewakili Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam kegiatan penyerahan bantuan berupa bibit kopi Robusta sebanyak 16.000 batang.
"Kopi Bantjah merupakan kopi yang sudah dikenal di Sumbar. Bahkan, beberapa waktu lalu kopi Bantjah ini berhasil meraih Juara II pada kompetisi kopi di Sumbar. Oleh sebab itu, saya sangat meyakini bahwa budidaya kopi Bantjah yang didukung oleh PT Semen Padang ini sangat dapat menggerakan ekonomi masyarakat, khususnya petani kopi HKm Sikayan Balumuik," kata Febrina, Kamis (14/12/2023).
Febrina juga menyarankan agar Kelompok Tani Kopi Bantjah HKm Sikayan Balumuik dapat mendaftarkan kelompok kopinya ke Dewan Kopi Indonesia Provinsi Sumbar, sehingga kelompok Kopi Bantjah bisa mengikuti pelbagai kegiatan terkait tentang kopi.
"Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas kopi Bantjah, termasuk dalam proses roasting," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Yoice Yuliani yang juga hadir mewakili Wali Kota Padang Hendri Septa.
"Pemko Padang berterima kasih kepada PT Semen Padang yang telah mendukung HKm Sikayan Balumuik dalam memanfaatkan kawasan hutan kemasyarakatan yang berada di Kelurahan Limau Manis Selatan untuk ditanami kopi. Ini luar biasa, dan Pak Wali Kota Padang sangat mendukung program budidaya kopi ini," kata Yoice.
Sementara itu, pendamping Kopi Bantjah dari Solok Radjo bernama Alfadriansyah, menyebut bahwa harga kopi robusta dalam bentuk green bean mengalami kenaikan sebesar 220 persen dibandingkan tahun 2020.
"Nah, sekarang ini harganya Rp45.000 per kilogram. Bayangkan, jika satu petani memiliki 1 pohon kopi robusta berusia 4 tahun, maka petani dapat menghasilkan sekitar 2 kilogram green bean kopi/pohon. Nah, jika 1 petani memiliki 2.000 batang kopi, maka petani tersebut dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp160 juta hingga Rp200 juta. Jadi, hal ini tentunya menjadi momentum yang tepat bagi petani kopi," kata Alfadriansyah.
Pengurus KAN Limau Manis Syarifuddin Dt Bungsu yang turut hadir pada acara tersebut, juga mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah peduli terhadap HKm Sikayan Balumuik.
Baca Juga: PT Semen Padang Dukung Petani Kopi Bantjah, Harapannya Kopi Lokal Sumbar Bisa Go Internasional
"Kepedulian PT Semen Padang tidak hanya pada sektor pertanian, tapi juga pada sektor infrastruktur yang ada di Limau Manis Selatan. Salah satu contoh dari pedulian tersebut, adalah membantu masyarakat dalam membuat jalan beton menuju Bantjah ini. Dulunya jalan ke Bantjah ini jalan tanah dan berbatu. Berkat perhatian Semen Padang, sekarang sudah mulus," kata Syarifuddin. [*/hdp]