Berita Tanah Datar hari ini dan berita Sumbar hari ini: Jumlah warga kurang mampu di Kabupaten Tanah Datar masih tergolong tinggi.
Batusangkar, Padangkita.com – Jumlah warga kurang mampu di Kabupaten Tanah Datar masih tergolong tinggi. Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akhir Desember 2020, di Tanah Datar terdapat 32.000 rumah tangga atau 33.000 Kepala Keluarga (KK) kurang mampu.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, berbagai program pengentasan kemiskinan terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar. Baik melalui program pusat maupun program daerah. Upaya pengentasan kemiskinan ini telah dilakukan sejak jauh hari. Beberapa program sudah mulai terlihat berhasil.
Salah satu keberhasilan program pengentasan kemiskinan itu, di antaranya berkurangnya penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Dari 17.000 lebih penerima PKH sebelumnya, saat ini sudah jauh berkurang menjadi 14.075 penerima.
"Dalam program itu para penerima terdiri dari beberapa komponen, misalnya di rumah tangga itu ada lansia, ada bayi, ada disabilitas. Jika salah satu komponennya tidak ada lagi, maka dia tidak akan menerima bantuan PKH lagi," ujar Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Tanah Datar Yuhardi.
Ia menyebutkan, sejak program PKH bergulir pada 2013 lalu, telah banyak komponen-komponen penerima yang berganti. Seperti adanya lansia yang meninggal, atau tidak ada lagi bayi di rumah tersebut.
"Jadi bantuan itu berupa uang, setiap komponen menerima berbeda-beda, " jelasnya.Selain itu ada juga beberapa bantuan lain yang diberikan kepada keluarga kurang mampu seperti bantuan sembako.
"Bantuan ini merupakan pengganti raskin (beras miskin) dahulu. Nilainya Rp200 ribu. Namun yang diberikan bukan uang tetapi bahan pokok senilai harga itu seperti beras, telor dan lain-lain," terangnya.
Kemudian, sebut Yuhardi, juga banyak lagi macam-macam bantuan yang diberikan untuk membantu masyarakat kurang mampu di Tanah Datar. Ada juga yang berupa bantuan bagi industri rumahan.
"Kita memiliki 80 orang petugas atau disebut fasilitator yang berada di nagari-nagari se-Tanah Datar. Nah, mereka itu lah yang nantinya melalukan sistem layanan rujukan. Atau dengan kata lain mengusulkan siapa para penerima bantuan yang berhak. Usulan itu terlebih dahulu dipilih berdasarkan hasil musyawarah di nagari, kemudian baru nanti akan diproses," sebutnya.
Untuk tahun 2021 ini, kata Yuhardi, kucuran dana untuk Program Keluarga Harapan (PKH) di Tanah Datar tersedia sebesar Rp54 miliar, yang akan disalurkan kepada 14.075 KK.
Sementara bantuan sembako, akan diberikan kepada 19.048 KK yang menerima bantuan senilai Rp200 ribu.Menurut Yuhardi, pada tahun 2020 lalu, untuk membantu masyarakat yang terkena imbas pandemi Covid 19, juga telah disalurkan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap pertama dan ke dua.