Painan, Padangkita.com - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) bakal melakukan pengembangan Destinasi Pariwisata di areal Kepala Banda Daerah Irigasi (DI) Sawah Laweh, Barung - Barung Belantai, Kecamatan Koto XI Tarusan pada tahun 2024 mendatang.
Bupati Pesisir Selatan (Pessel) Rusma Yul Anwar mengatakan pengembangan destinasi ini merupakan sebagai penyangga objek Wisata Kawasan Mandeh bagi wisatawan yang akan berkunjung ke daerahnya.
Namun terlebih dahulu dirinya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas dukungan dan atas kerelaan lahan yang telah diberikan sehingga Daerah Irigasi (DI) itu yang tidak lama lagi bisa dimanfaatkan.
"Tak lama lagi Daerah Irigasi Sawah Laweh ini akan berfungsi dengan baik. Nah, ini akan kita lakukan pengembangan pariwisata untuk menjadi areal transit bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Mandeh,” kata Rusma Yul Anwar, dikutip dari laman Pemkab Pessel, Sabtu (1/4/2023).
Menurut Rusma, pengembangan wisata itu akan menggunakan luas lahan sekitar 6,3 hektare, dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) di tahun 2024 mendatang, serta melalui APBD perubahan tahun ini.
“Untuk bisa menjadi tempat wisata yang parsentatif nanti akan kita manfaatkan tenaga - tenaga ahli yang betul - betul ahli di bidangnya untuk menata kawasan ini. Jadi, saya mohon dukungan dari para tokoh, baik yang di kampung halaman maupun yang ada di perantauan,” ungkap Rusma Yul Anwar.
Ia mengatakan pengembangan wisata tersebut sangat cocok karena berdekatan dengan sebuah masjid, yakni Masjid Raya Nurul Ulum, yang merupakan tempat persinggahan bagi para wisatawan. Keberadaan masjid itu sangat mutlak dalam mendukung pariwisata.
Menurutnya kekuatan masjid ini akan menjadi salah satu tempat nyaman bagi para wisatawan ditambah dengan dukungan areal potensi yang akan dikembangkan.
Baca juga: Pulau Setan Destinasi Favorit Kawasan Mandeh Berbenah Sambut Wisatawan Lebaran
“Mudah-mudahan ini menjadi imbas ekonomi bagi masyarakat kita. Untuk itu kepada pengurus masjid memberikan pelayanan maksimal. Dalam artian tidak menutup masjid (pintu atau WC terbuka) cukup dengan kotak celengan/infak saja yang terkunci,” ingat Rusma. [*/pkt]