Pemerintah Siapkan Dana Desa Hingga Rp120 Triliun di 2018

Pemerintah Siapkan Dana Desa Hingga Rp120 Triliun di 2018

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Sandjojo saat melakukan groundbreaking dan peletakan batu pertama pembangunan Embung di Nagari Toboh Gadang, Kabupaten Padangpariaman. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

Lampiran Gambar

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Sandjojo saat melakukan groundbreaking dan peletakan batu pertama pembangunan Embung di Nagari Toboh Gadang, Kabupaten Padangpariaman. (Foto: Humas Kemendes PDTT)

Padangkita.com - Dana desa yang rencananya akan disalurkan oleh pemerintah pada tahun 2018 diperkirakan akan mencapai Rp120 triliun.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan jumlah ini meningkat dua kali lipat di banding tahun 2017 yang hanya Rp60 triliun.

"Tahun 2018 dananya meningkat mencapai Rp120 triliun, dua kali lipat dibading tahun ini (2017)," katanya, Sabtu (13/5/2017).

Dia menambahkan pemerintah sudah berkomitmen meningkat alokasi dana desa untuk menggerakan ekonomi di daerah. Pada 2015, penyaluran dana desa hanya Rp20,76 triliun, tahun 2016 meningkat menjadi Rp46,98 triliun dan pada tahun 2017 meningkat lagi menjadi Rp60 triliun.

Eko menjanjikan peningkatan dana desa dua kali lipat bagi desa atau nagari yang menjalankan empat program prioritas lembaganya.

Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Sandjojo melakukan groundbreaking dan peletakan batu pertama pembangunan embung di Sungai Abu Tabek Gadang di Korong Sawah Mansi Surau Kandang,Nagari Toboh Gadang, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Kabupaten Padangpariaman.

Eko berharap, embung ini akan meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan dampak meningkatnya taraf ekonomi masyarakat.

Pembangunan embung dengan luas 2,5 hektare, diharapkan memberi manfaat untuk Kecamatan Sintoga, Nan Sabaris, dan Ulakan Tapakis untuk pengairan sawah seluas 400 hektar.

Sebelumnya terdapat embung yang dibangun pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1912 dengan luas 2 hektar.

Pada 2009 masyarakat meminta wali nagari melakukan pengerukan embung karena debit air mulai menurun yang disebabkan sedimentasi ditambah merimbunnya pohon kelapa dan rumbio di tepi embung.

Pada 2012 dilakukan pengerukan dan renovasi oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V.

Ke depan, pemerintah juga berharap akan ada peningkatan pemanfaatan embung dari hanya serapan air, juga sebagai wisata dan sarana olahraga, kolam renang setengah hektar, lapangan bola dan parkir satu setengah hektar, jumlah empat setengah hektar.

Tag:

Baca Juga

Perkuat Desa, LaNyalla: Wajar Dana Desa Semakin Besar Tiap Tahunnya
Perkuat Desa, LaNyalla: Wajar Dana Desa Semakin Besar Tiap Tahunnya
Senator NTT Usul Gaji Kades dan Perangkat Desa Naik serta Menerima Uang Pensiun
Senator NTT Usul Gaji Kades dan Perangkat Desa Naik serta Menerima Uang Pensiun
Komite I DPD RI Perjuangkan Dana Desa bisa Capai Rp5 Miliar hingga Rp10 Miliar
Komite I DPD RI Perjuangkan Dana Desa bisa Capai Rp5 Miliar hingga Rp10 Miliar
Mahyeldi Ingatkan Pentingnya Kapasitas SDM dalam Tata Kelola Administrasi Keuangan Dana Desa
Mahyeldi Ingatkan Pentingnya Kapasitas SDM dalam Tata Kelola Administrasi Keuangan Dana Desa
Pentingnya Sinkronisasi Program Pembangunan Nagari dengan Daerah hingga Provinsi
Pentingnya Sinkronisasi Program Pembangunan Nagari dengan Daerah hingga Provinsi
Masa Jabatan Kades 9 Tahun bisa 2 Periode, Dana Desa 20 Persen dari Transfer Daerah  
Masa Jabatan Kades 9 Tahun bisa 2 Periode, Dana Desa 20 Persen dari Transfer Daerah