Padangkita.com – Pemerintah memastikan belum akan melakukan moratorium pendirian pabrik semen baru, meski terjadi kelebihan suplai sepanjang tahun ini.
“Memang ada permintaan dari asosiasi. Belum, belum ada rencana moratorium,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto di Padang, Sabtu (26/8/2017).
Ia mengatakan industri semen saat ini merupakan kunci untuk penopang pembangunan ekonomi. Karena, pembangunan fisik dasarnya adalah semen dan baja.
Airlangga mengakui, industri semen dalam negeri mengalami tekanan karena banyak pemain baru, namun bukan berarti tengah mengalami krisis karena kelebihan suplai.
Menurutnya, semen dalam negeri justru 100 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, serta mulai melakukan ekspor.
Ia menuturkan yang terjadi adalah belum berimbangnya antara industri baja dan industri semen, sehingga pelaku industri semen mengalami tekanan.
“Idealnya, baja itu 10 persen dari industri semen. Kita belum ada, sehingga tidak balance perkembangannya,” ujar Airlangga.
Ia menilai untuk meningkatkan pemanfaatan dan pengembangan industri semen yang didorong adalah pengembangan industri lainnya yang sejalan, seperti baja.
Sementara itu, Direktur Utama Semen Padang Benny Wendry menyebutkan salah satu strategi perusahaan mengatasi ketatnya persaingan dalam negeri dan penurunan laba adalah dengan melakukan efisiensi, dan memperkuat pasar ekspor.
“Kita optimalisasi dan efisiensi dalam mendukung kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing di pasar, sehingga penjualan lebih optimal,” ujarnya.
Benny menuturkan hingga Juni 2017, produksi semen mencapai 3,12 juta ton dan klinker 2,83 juta ton atau mencapai 101,8 persen dari rencana kerja.
Sedangkan penjualan mencapai 3,27 juta ton atau mencapai realisasi 94,45 persen dari rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) tahun ini.