Jakarta, Padangkita.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berjanji akan memberikan kuota internet gratis bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen mulai hari ini untuk pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19.
Lantas bagaimana cara dapat kuota internet gratis?
Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Jumeri menjelaskan kuota internet gratis akan dikirimkan langsung ke nomor telepon siswa, oleh sebab itu sekolah harus mendata setiap nomor telepon siswa.
"Setiap peserta didik yang punya nomor hp didaftar oleh sekolah, tinggal masukin sekolahnya. karena wali kelas punya grup whatsapp peserta didik," kata Jumeri beberapa hari lalu.
Setelah itu setiap nomor yang masuk harus diverifikasi oleh pihak sekolah yang ditandatangi kepala sekolah melalui pakta integritas, lalu data itu diunggah ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
"Nomor dicantumkan sesuai NISN siswa, nama, nomer hpnya berapa. Kepala sekolah tandatangani akta integritas bahwa data tersebut benar. Diupload ke dapodik," sambungnya.
Data yang sudah diunggah ke Dapodik selanjutnya akan diolah oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin) Kemendikbud untuk distribusi pengiriman kuotanya.
"Kami pusdatin memilah ini operator a, b, c. Dari setiap peserta didik akan diambil dan disetor ke operator untuk diisi pulsa. Nah itu kita batasi awal September harus selesai," ucap Jumeri.
Baca juga: Pemerintah Bagi-Bagi Insentif Pulsa Hinga Rp400.000 Sebulan, Ini Rinciannya
Jumeri menegaskan pihaknya sudah bekerja sama dengan provider besar di Indonesia seperti Telkomsel, XL, dan Indosat untuk memaksimalkan sinyal di jam belajar sekolah agar PJJ tidak terganggu.
Besaran subsidi kuota internet ditetapkan sebesar 35 gigabyte (GB) per bulan untuk siswa, 42 GB per bulan untuk guru, serta 50 GB untuk mahasiswa dan dosen. Subsidi kuota internet ini akan diberikan mulai September hingga Desember 2020.
Kemendikbud mengalokasikan dana Rp 7,2 triliun dari dana cadangan pendidikan di APBN 2020 untuk subsidi kuota internet PJJ bagi guru, dosen, siswa, dan mahasiswa.
Kemendikbud mencatat sebanyak 1.840 sekolah berada di zona merah, 12.124 sekolah di zona oranye, 6.238 sekolah di zona kuning dan 764 sekolah di zona hijau masih melakukan pembelajaran jarak jauh. [*/try]