Pembukaan Lahan oleh Peladang Disebut Penyebab Banjir di Kambang Pessel, Pemerintah: Bekerjasama atau Ditindak Secara Hukum

Banjir Kambang, Berita Pesisir Selatan Terbaru, Berita Sumbar Terbaru,

Tim Dishut Sumbar, TNKS dan sejumlah pejabat di Pesisir Selatan meninjau lokasi banjir di Kambang. [Foto: Ist]

Painan, Padangkita.com – Tim Dinas Kehutanan Sumatra Barat (Sumbar) turun ke Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) menelusuri penyebab banjir yang terjadi karena meluapnya Batang Kambang pada Sabtu (31/10/2020) lalu.

Tim Dishut Sumbar ke lokasi bersama sejumlah pejabat Kabupaten Pessel serta Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Kamis (5/11/2020).

"Kami bersama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menelusuri hulu Sungai Kambang serta hutan yang gundul akibat pembukaan areal berladang," kata Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi Usama Putra di Nagari Kambang Utara.

Kunjungan ini, kata dia, untuk mengetahui beberapa hal yang menyebabkan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu di Kambang. Berdasarkan hasil peninjauan dapat dipetakan beberapa solusi yang harus dilakukan Dishut bersama Pemkab Pessel dan Balai Besar TNKS.

Di antaranya, permasalahan pembukaan areal ladang yang berada di kawasan hutan. Solusinya, kata dia, akan ditempuh dua opsi yakni penegakan hukum dan pola kerja sama dengan masyarakat.

"Jika para peladang membuka diri maka akan diterapkan pola kerja sama sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Perhutanan Sosial. Namun jika tidak, penegakan hukum akan dilakukan" tegasnya.

Pada pola kerja sama akan ada pendampingan yang komprehensif, sehingga hutan tetap lestari di tengah aktivitas berladang.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional III Pesisir Selatan, Laskar Jaya Permana menyebut, khusus di Kecamatan Lengayang selain adanya warga yang berladang di dalam taman nasional, juga terdapat aktiviitas pembalakan liar atau illegal logging.

"Terkait hal itu kami terus melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kawasan hutan serta sanksi bagi masyarakat yang melakukan pengrusakan. Selanjutnya kami juga intens melaksanakan patroli rutin," sebutnya.

Sementara itu, Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Pemkab Pessel, Mimi Riarti Zainul menyebut banjir yang terjadi akibat meluapnya Batang Kambang berdampak terhadap 3.988 kepala keluarga (KK) serta menyebabkan 55 unit rumah rusak parah di Kecamatan Lengayang.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Masyarakat di Pessel Diminta Waspada Banjir dan Longsor

"Dengan adanya kegiatan ini kami berharap ditemukannya jalan keluar yang baik, yang tidak memberatkan masyarakat. Namun di satu sisi mampu meminimalkan terjadinya banjir," ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga hadir sejumlah pejabat Pemkab Pessel, di antaranya Kepala Bappeda, Kepala Dinas PSDA, Kepala BPBD serta Kepala KPHP Pessel. [*/pkt]


Baca berita Pesisir Selatan terbaru dan berita Sumbar terbaru hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Nyaman Berlibur Lebaran di Pessel tanpa Pungli - Premanisme dan 'Main Pakuak' Harga Makanan
Nyaman Berlibur Lebaran di Pessel tanpa Pungli - Premanisme dan 'Main Pakuak' Harga Makanan
Perintahkan BPKAD segera Cairkan TPP dan THR ASN, Bupati Hendrajoni: Amanat Presiden!
Perintahkan BPKAD segera Cairkan TPP dan THR ASN, Bupati Hendrajoni: Amanat Presiden!
Ditinjau Bupati Hendrajoni, Jalan Pasar Kambang-Koto Baru yang Rusak dan Terban akan Diperbaiki
Ditinjau Bupati Hendrajoni, Jalan Pasar Kambang-Koto Baru yang Rusak dan Terban akan Diperbaiki
Pemprov Salurkan 534 Kg Beras dan Kebutuhan Logistik untuk Korban Banjir di Palangai Gadang
Pemprov Salurkan 534 Kg Beras dan Kebutuhan Logistik untuk Korban Banjir di Palangai Gadang
Pupuk Indonesia Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bekasi
Pupuk Indonesia Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Bekasi
Destinasi Wisata Pesisir Selatan Bersiap Sambut Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran 2025
Destinasi Wisata Pesisir Selatan Bersiap Sambut Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran 2025