Berita Sijunjung terbaru dan berita Sumbar terbaru: Tidak diberikan (diversi hukum), karena ancaman hukumannya sembilan tahun
Padang, Padangkita.com - Polisi memastikan tidak memberikan diversi hukum atau pengalihan penyelesaian perkara dari pengadilan ke proses luar pengadilan, terhadap ATF, 14 tahun, yang diduga terlibat dalam serangkaian aksi pencurian di sejumlah kawasan Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat (Sumbar).
Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Sijunjung, AKP Abdul Kadir Jailani mengakui pihaknya tidak memberikan diversi hukum terhadap ATF yang ditangkap bersama rekannya, FDR, 18 tahun.
"Tidak diberikan (diversi hukum), karena ancaman hukumannya sembilan tahun," katanya kepada Padangkita.com via pesan WhatsApp, Rabu (16/2/2021).
Ia menyebutkan, diversi hukum hanya akan dapat diberikan berdasarkan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35/2014 tentang Perlindungan Anak junto UU No. 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
"Ancaman hukumannya itu di atas tujuh tahun, sehingga tidak wajib untuk diberi diversi hukum," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumbar, Erry Gusman, menilai langkah polisi untuk tidak memberikan diversi hukum kepada ATF dalam kasus pencurian dinilai sudah tepat.
"Karena polisi pasti ada pertimbangan untuk itu, ditambah dia sudah berulang kali dilaporkan, bahkan ada yang ketahuan dan dia berhasil lolos, pelajaran hukum harus diberikan kepada anak tersebut," ujar Erry.
Sebelumnya diberitakan Padangkita.com, polisi menangkap FDR, 18 tahun, dan ATF, 14 tahun, dalam kasus dugaan pencurian di sejumlah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Salah satu pelaku, FDR bahkan sudah berulang kali masuk penjara atau berstatus residivis pada perkara sejenis. Pelaku pernah masuk Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak di Kota Payakumbuh dan Lapas Klas II B Muaro Sijunjung.
"Bahkan, pelaku (FDR) baru keluar pada bulan November 2020 dalam program asimilasi Covid-19 dengan kasus yang sama, yakni pencurian. Kami masih memburu pelaku lainnya, pengakuannya teman mereka berasal dari Kota Padang," kata Kasat Reskrim Polres Sijunjung, AKP Abdul Kadir Jailani. [pkl]