Padangkita.com - Pebalap sepeda asal Jerman, Muller Robert yang tergabung dalam tim Embrace The World Cycling berhasil menjadi juara di etape I Tour de Singkarak (TdS) 2017, Sabtu (18/11/2017).
Muller mencatat waktu tercepat dengan catatan waktu 2.32.48 detik disusul pebalap Chawchiangkwang Peerapol dari Thailand Continental Cycling Team dengan torehan waktu sama 2.32.48 detik. Sedangkan diurutan ke tiga, diraih oleh pebalap asal Indonesia, Hibatullah Jamal yang tergabung dalam KFC Cycling Team dengan torehan waktu 2.32.52 detik.
Sementara itu, untuk Stage Classification diraih oleh Tabriz Shahrdary Team dengan total waktu 7.40.47, Thailand Continental Cycling Team dengan catatan waktu 7.42.24 dan Emmbrace The World Cycling dengan total torehan waktu 7.42.24.
Untuk tim terbaik dari Indonesia, KFC Cycling berada pada urutan pertama dengan catatan waktu 7.40.47, disusul oleh BRCC Banyuwangi dengan catatan waktu 7.44.24 dan PGN Road Cycling Team yang mencatat total waktu yang sama yakni 7.44.24.
Pada iven sport Tourism Tour De Singkarak 2019 ini, 186 Pebalap dari 20 tim yang berasal dari 13 Negara, bakal menakluki rintangan di 9 Etape dengan total panjang Lintasan 1250 kilometer.
Tour de Singkarak 2017 akan dimulai dari Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar sebagai tempat start dan finish di Kota Bukittinggi.
Tercatat 20 tim dari 30 negara akan berpacu melewati sembilan etape dengan total jarak 1.097 km dan memperebutkan hadiah sebesar Rp3 miliar. Tour De Singkarak tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-9 kalinya setelah pertama kali digelar pada tahun 2009. Balapan sepeda yang memadukan antara olahraga dan pariwisata ini telah masuk dalam kalender Union Cycling International (UCI) pada kategori Asia Tour 2.2.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan TdS menjadi sarana efektif mempromosikan pariwisata di Provinsi Sumatera Barat. Setelah penyelenggaraan TdS pertama pada 2009, kini bermunculan destinasi wisata baru di Sumbar yang dikenal masyarakat luas. Selain itu, kata Arief, penyelenggaraan event sport tourism memberikan dampak langsung pada ekonomi masyarakat serta media value yang tinggi.
“Pelaksanaan TdS yang menyusuri alam Minangkabau memiliki beraneka ragam objek wisata alam (nature) dan budaya (culture). Tidak hanya mengenalkan destinasi Danau Singkarak semata, destinasi lainnya juga menjadi lebih dikenal masyarakat, di antaranya Lembah Harau, Kelok Sembilan, Istana Pagaruyuang, Pantai Gandoriah, Pantai Padang, serta Pantai Tiram dan banyak lagi,” kata Arief Yahya.
TdS ke-9 tahun ini akan menempuh sembilan etape; etape I dari Tanah Datar menuju Kota Padang dengan panjang 107 km; etape II Painan–Sawahlunto sepanjang 166 km; dan etape III Muaro Sijunjung–Pulau Punjung 100 km. Etape IV Danau Singkarak–Payakumbuh 135 km; etape V Lembah Harau–Padang Panjang 101 km; dan etape VI Kota Solok–Padang Aro Solok Selatan 140 km. Selanjutnya, etape VII Pariaman–Pasaman Barat 157 km; etape VIII Padang Pariaman–Agam 101 km; dan etape IX Pasaman–Bukittinggi 90 km.
Deputi Bidang Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan setiap daerah yang dilalui tentu akan bersolek semuanya, baik dari atraksi, akses menuju destinasi, serta amenitas. Hal ini menjadi kesempatan bagi daerah yang dilewati pebalap untuk mempromosikan diri.
“Karena TdS merupakan iven internasional dan media value-nya besar,” ujar Esthy.
(Aidil Sikumbang)