Berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru: Sebanyak 1.720 orang pasien Covid-19 Sumbar isolasi mandiri, Gugus Tugas jamin pemantauan dan pengawasan ketat dilakukan terhadap pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri itu.
Padang, Padangkita.com – Jumlah pasien Covid-19 di Sumatra Barat (Sumbar) yang menjalani isolasi mandiri di rumah terus meningkat sejalan dengan melonjaknya kasus positif. Gugus Tugas Covid-19 Sumbar melaporkan, per Rabu (23/9/2020) sebanyak 1.720 orang pasien menjalani isolasi mandiri ini.
Menanggapi kekhawatiran penyebaran virus Corona berpotensi terjadi saat pasien menjalani isolasi mandiri, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumbar Jasman Rizal menjamin pemantauan dan pengawasan ketat dilakukan terhadap pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri itu.
Gugus Tugas Covid-19 Sumbar, Rabu (23/9/2020) melaporkan dari total 4.855 kasus, sebanyak 1.720 orang atau 35,43 persen menjalani isolasi mandiri. Dirawat di berbagai rumah sakit 292 orang atau 6,01 persen. Isolasi daerah 106 orang atau 2,18 persen.
Isolasi di BPSDM 47 orang atau 0,97 persen. Isolasi di PPSDM 62 orang atau 1,28 persen. Lalu, meninggal dunia 100 orang atau 2,06 persen, dan sembuh 2.528 orang atau 52,07 persen.
“Kita memberikan yang terbaik bagi para pasien, jika dia nyaman di rumah, maka akan kita persilakan, tetapi ada syaratnya,” kata Jasman saat dihubungi Padangkita.com, Rabu (23/9/2020).
Pasien yang bisa menjalani isolasi mandiri di rumah, kata Jasman, merupakan pasien positif yang tidak memiliki gejala serius atau memiliki gejala ringan yang tidak memerlukan perawatan. Namun, sebelum menjalani isolasi mandiri, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para pasien.
Syarat tersebut, lanjut Jasman, pertama, rumah tempat isolasi mandiri harus memiliki kamar tersendiri serta lengkap dengan toiletnya. Sehingga, pasien positif melakukan aktivitas kesehariannya, seperti mandi, buang hajat serta tidur tidak berbaur dengan penghuni rumah lainnya.
Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dan Dirut RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi Dilaporkan Positif Corona
Syarat kedua, semua peralatan yang digunakan oleh pasien, seperti untuk makan, pakaian pun juga harus tersendiri.
Ketiga, setiap penghuni rumah yang lain harus memahami bagaimana penerapan protokol kesehatan terkait adanya salah satu anggota keluarga yang positif Covid-19. Keluarga juga harus sangat paham bagaimana prosedur perawatannya, sehingga jika ada masalah yang timbul pada pasien, keluarga dapat mendeteksinya dan bertindak dengan cepat.
Selain itu, kata Jasman, hal yang terpenting adalah lingkungan tempat pasien yang menjalani isolasi mandiri, mesti memberikan dukungan terhadap pasien. Dalam pelaksanaan isolasi mandiri, pasien Covid-19, lanjut Jasman, selalu dipantau dan diawasi oleh petugas kesehatan setidaknya satu kali dalam sehari.
“Pasien ini kan lebih nyaman di rumah, bersama dengan keluarga. Kadang kalau kita tempatkan di tempat isolasi yang kita sediakan, mereka stres, dan bertambah lagi bebannya kan, belum lagi Covid-19, tambah lagi jauh dari keluarga,” ujar Jasman yang juga Kepala Dinas Kominfo Sumbar.
Pasien Isolasi Mandiri yang Bandel Bisa Disanksi
Pasien isolasi mandiri, lanjut Jasman, jika kedapatan bepergian meninggal tempat isolasi atau tidak menerapkan protokol kesehatan dapat ditindak oleh petugas hingga ke ranah pidana. “Kalau ada yang bandel, kan ada UU karantina, apalagi sekarang sudah ada Perda AKB, lebih tegas lagi sanksi nya itu,” ucap dia.
Ditambahkan Jasman, saat ini Pemprov Sumbar menyediakan dua tempat isolasi bagi pasien positif Covid-19. Dua fasilitas tersebut adalah BPSDM Sumbar dan PPSDM Baso dengan kapasitas sekitar 500 kamar.
Namun, dari dua fasilitas isolasi itu hanya diisi oleh 109 pasien positif Covid-19, yaitu 47 pasien atau 1,0 persen di BPSDM Sumbar, dan 62 pasien atau 1,3 persen di PPSDM Baso. [mfz/pkt]
