Jakarta, Padangkita.com - Pemerintah Arab Saudi belum membuat keputusan terkait kelanjutan pelaksanaan ibadah haji tahun 1441H/2020M di tengah pandemi virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 190 negara di dunia ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dan mengatakan bahwa Pemerintah melalui Kementrian Agama (Kemenag) terus memantau perkembangan kebijakan Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji tersebut.
“Kemenag terus mengikuti dan memantau perkembangan kebijakan Pemerintah Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji, termasuk perkembangan pembatasan ibadah yg dilakukan Saudi di dua kota suci, Makkah dan Madinah," ujar Razi dilansir dari infopublik, Jumat (27/3/2020).
Meski belum ada keputusan, Razi menyebutkan bahwa persiapan layanan di Arab Saudi berupa pengadaan layanan akomodasi, transportasi darat dan katering masih terus berjalan.
Baca juga: Menteri Agama Siapkan 231 Ribu Jamaah Haji 2020
Namun, sesuai surat dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, pembayaran uang muka belum dilakukan, demikian pula untuk penerbangan.
“Proses pengadaan layanan juga terus berjalan hingga kontrak, namun belum ada pembayaran uang muka,” tutur Razi.
Sementara itu, di dalam negeri, pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) juga masih berproses. Sampai hari ini, tercatat sudah 83.337 jemaah yang melakukan pelunasan. Untuk tahap awal, pelunasan ini akan berlangsung hingga 30 April 2020.
Razi menyebut Kemenag tengah mempersiapkan skenario jika Arab Saudi akhirnya membuat kebijakan untuk membatalkan pelaksanaan haji tahun ini.
"Kita juga menyiapkan mitigasi kalau pelaksanaan ibadah haji dibatalkan oleh Pemerintah Arab Saudi,” kata Razi.
Salah satu skenario yang disiapkan adalah pengembalian uang setoran lunas yang dibayarkan oleh jamaah jika haji dibatalkan.
“Jika ternyata haji tahun ini dibatalkan, dana yang disetorkan saat pelunasan, dapat dikembalikan lagi ke jemaah,” ujar Menag.
Sebelumnya, Kementrian Agama telah menyiapkan jamaah haji sebanyak 231 Ribu untuk diberangkatkan ibadah tahun ini. Meskipun belum mendapat persetujuan pemerintah Arab Saudi mengenai penambahan kuota haji untuk Indonesia.
Razi mengaku optimis Indonesia akan mendapat kuota haji tambahan sebesar 10 ribu, sesuai permintaan yang diajukannya kepada Arab Saudi beberapa waktu lalu. [*/try]