Jakarta, Padangkita.com – Pemerintah punya sejumlah strategi dalam membangun jalan tol di tanah air. Salah satunya adalah menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) skema ini telah diterapkan pada pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak.
Kehadiran jalan tol yang terintegrasi dengan Tanggul Laut Kota Semarang tersebut diharapkan akan mendukung pertumbuhan pusat ekonomi baru di Provinsi Jawa Tengah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol ini diharapkan akan mengurangi kemacetan lalu lintas secara signifikan di kawasan Kaligawe dan Bandara Ahmad Yani yang kerap macet.
"Keberadaan Tol Semarang - Demak yang terintegrasi dengan tanggul akan memperkuat daya tahan Semarang bagian utara dalam menghadapi banjir rob,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Februari lalu.
Jalan Tol dengan panjang 26,7 km ini terbagi menjadi dua seksi, yakni Seksi 1 (Semarang/Kaligawe-Sayung) sepanjang 10,39 km yang merupakan porsi Pemerintah. Sementara Seksi 2 (Sayung-Demak) sepanjang 16,31 km merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Triono Junoasmono dalam kunjungannya beberapa waktu lalu ke lokasi pembangunan Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 mengatakan, Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 1 yang merupakan porsi pemerintah baru saja dilakukan penandatanganan kontrak.
"Untuk Seksi 2, saat ini progress pembangunannya mencapai 66% dan rencananya akan selesai di akhir tahun 2022 sehingga dapat menyusul untuk segera dioperasikan dan digunakan oleh masyarakat," ujar Triono.
Triono menambahkan, setidaknya ada 2 tujuan penting pembangunan Tol Semarang - Demak terdapat dua hal penting, yang pertama untuk melengkapi jaringan Jalan Tol dan ruas utama di sisi utara Pulau Jawa.
"Jadi, nantinya dari Semarang menuju Surabaya tidak harus melalui sisi tengah yaitu Solo. Kemudian yang kedua, Jalan Tol ini juga difungsikan sebagai penahan banjir rob, serta mengatasi banjir dan genangan air yang selama ini menjadi permasalahan ibu kota Provinsi Jawa Tengah," ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini untuk Seksi 1 sudah selesai lelang dini paket pekerjaan Tahun 2022 dan akan dimulai konstruksinya pada tahun 2022 ini dan ditargetkan selesai November 2024.
Kemudian Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero).
Secara teknis Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 rencananya memiliki dua Simpang Susun (SS) yaitu, SS Sayung dan SS Demak. Arah pelebaran pada Jalan Tol ini adalah pelebaran ke dalam yang memiliki 2x2 lajur awal dan 2x3 lajur akhir.
Jalan Tol Semarang - Demak yakni, merupakan Jalan Tol yang pertama kalinya dibangunnya yang terintegrasi dengan tanggul laut di Indonesia. Kemudian menggunakan sistem Polder yaitu dengan adanya 2 buah kolam retensi (Kolam Retensi Terboyo, dan Kolam Retensi Sriwulan).
Baca juga: Resmi Mulai Dibangun Hari Ini, Jalan Tol Pertama di Yogyakarta Ini Miliki Panjang 75,82 Km
Dibangunnya Tol Semarang - Demak menjadi pendukung dalam peningkatan konektivitas di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak. [*/pkt]