Padang Terancam Kekosongan Pemerintahan karena Walikota Jadi Petugas Haji, Pengamat: Itu Parah

Asrinaldi

Asrinaldi. [Foto: Ist)

Padang, Padangkita.com - Pengamat politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi mengkritik Wali Kota Padang, Hendri Septa karena terpilih menjadi Petugas Haji Daerah (PHD) Sumatra Barat untuk musim haji 2022.

Dia menuturkan, Kota Padang terancam kekosongan pemerintahan jika Hendri berada di Tanah Suci selama 40 hari. Hal tersebut karena saat ini Kota Padang belum memiliki Wakil Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) definitif.

"Memang tidak ada larangan bagi kepala daerah menjadi PHD. Bagi kondisi daerah yang normal, itu tidak masalah. Kan kondisi daerah kita Padang ini kan tidak normal ini. Wakil Walikota nggak ada, Sekdako nggak ada," ujarnya saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Rabu (18/5/2022).

Dia menerangkan, jika Hendri tetap memilih pergi ke Tanah Suci untuk menjadi PHD, maka akan berdampak terhadap roda Pemerintahan Kota Padang.

"Cuman persoalannya sekarang ini, mudah-mudahan saja, jelang keberangkatan Hendri ke Tanah Suci, sudah ada terpilih Sekdako definitif. Itu yang kita harapkan lagi. Kalau tidak, tentu susah Pemerintahan Kota Padang berjalan dengan normal," jelasnya.

Asrinaldi pun menyayangkan nama Hendri lolos dalam sepuluh orang PHD Sumbar untuk musim haji tahun ini. Hendri seharusnya memikirkan bagaimana roda Pemerintahan Kota Padang berjalan dengan baik. Dia pun heran dengan cara berpikir Hendri.

"Mengapa dia harus mendampingi jemaah haji pula. Masak ini pula yang diurus gitu. Tapi tidak tahu juga kita cara berpikirnya gimana. Saya menyayangkan sekali," terangnya.

Dia menegaskan, Hendri seharusnya tidak perlu menjadi PHD pada tahun ini. Kalau ingin jadi PHD juga, silahkan di penyelenggaraan haji tahun berikutnya saja saat Kota Padang sudah punya Wakil Walikota atau Sekdako definitif.

"Kalau sekarang kan belum ada. Wakil Walikota nggak ada, Sekdako nggak ada. Kepada siapa penjabat atau pelaksana tugas kepala daerah akan diberikan," sebutnya.

Asrinaldi menduga, Hendri mau ikut tes PHD hingga lolos karena dia berpikir Sekdako definitif sudah terpilih sebelum dia berangkat. Soalnya sekarang sedang berlangsung lelang jabatan tersebut di Kota Padang.

"Itulah yang diharapkan dia. Tapi kalau nggak juga terpilih, itu sudah parah itu, sudah nampak kita bagaimana orientasinya menyelenggarakan pemerintahan," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, nama Hendri masuk ke dalam 10 orang PHD Sumbar yang diumumkan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatra Barat.

Baca Juga: Terpilih Jadi Petugas Haji, Walikota Hendri Septa Akan Berada di Tanah Suci Selama 40 Hari

Selain Hendri, nama lainnya yang lolos sebagai PHD Sumbar yaitu Asrat Chan, Mulyadi Muslim, Solsafad, Sudarman, Ito Hadi Sista, Aidil Alfin, Ramadhani Kirana Putra, Nilma, dan Muhammad Ridwan. [fru]

Baca Juga

Pasar Fase VII Tuntas 100%, Andre Rosiade: Perjuangan Bersama Wali Kota Padang Hendri Septa
Pasar Fase VII Tuntas 100%, Andre Rosiade: Perjuangan Bersama Wali Kota Padang Hendri Septa
Kontestasi Tak Imbang?
Kontestasi Tak Imbang?
Cawagub Vasko Ruseimy Jalan Sehat di CFD: Punya Visi Meningkatkan SDM Berkualitas
Cawagub Vasko Ruseimy Jalan Sehat di CFD: Punya Visi Meningkatkan SDM Berkualitas
Andre Rosiade Ungkap Alasan Hendri Septa-Hidayat harus Lanjutkan Kepemimpinan di Padang
Andre Rosiade Ungkap Alasan Hendri Septa-Hidayat harus Lanjutkan Kepemimpinan di Padang
Gedung Fase VII Pasar Raya Padang segera Rampung, Andre Rosiade: Persembahan Kami untuk Masyarakat Sumbar
Gedung Fase VII Pasar Raya Padang segera Rampung, Andre Rosiade: Persembahan Kami untuk Masyarakat Sumbar
Dampingi Hendri-Hidayat, Andre Rosiade: Jangan Pilih yang ‘Omon-omon’, tak Paham Kota Padang
Dampingi Hendri-Hidayat, Andre Rosiade: Jangan Pilih yang ‘Omon-omon’, tak Paham Kota Padang