Padang Banjir, Warga Tunggul Hitam Dievakuasi

Padang Banjir, Warga Tunggul Hitam Dievakuasi

Petugas BPBD Kota Padang ketika akan melaksanakan evakuasi warga yang terjebak banjir di kawasan Dadok Tunggul Hitam, Kota Padang, Jumat (10/1/2020)

Padang, Padangkita.com - Hujan lebat yang mengguyur Kota Padang sepanjang Kamis (9/1/2020) menyebabkan banjir masih melanda Kota Padang pada Jumat (10/1/2020). Di Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, warga terpaksa dievakuasi karena terjebak banjir.

Informasi yang dihimpun padangkita.com, di beberapa kawasan air mulai memasuki rumah warga sejak kamis sore hingga malam. Di antaranya di Jondul Rawang, Jalan Aru, Lapai, By Pass, Tunggul Hitam, Lubuk Begalung,

Di Lubuk Minturun, tepatnya di Jalan Manunggal Pagai, dan Lubuk Kilangan air juga sudah memasuki rumah warga.

Di kawasan Dadok Tunggul Hitam, tepatnya di RT 4 RW 9 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang terpaksa mengevakuasi warga yang terjebak banjir di rumahnya dini hari tadi.

Nita, 40, warga yang terpaksa dievakuasi bersama empat anaknya mengatakan, selama ini air melewati pagar rumahnya saja tidak pernah. Jadi, ketika hujan dia tidur seperti biasa. Namun, dia kaget ketika terbangun pukul 11.00 WIB, air sudah masuk ke rumahnya. "Jangankan dapur, lewat pagar saja biasanya air tidak pernah," ujarnya.

Mendapati kondisi ini, Nita kemudian siaga. Pukul 3.00 dini hari air mulai susut. Namun hujan kembali lebat dan menyebabkan air kembali naik.

Baca juga: Seminggu Ke Depan, Sumbar Diprediksi Hujan Lebat

Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Barlius mengatakan, ada beberapa penyebab hujan kali ini menyebabkan genangan air yang cukup tinggi. Yang pertama, karena curah hujan tinggi bertepatan dengan pasang naik air laut tertinggi. Kondisi ini menyebabkan beberapa ruas saluran drainase primer (utama), kondisi penuh dan tidak dpt mengalir ke laut terhalang pasang tinggi.

"Lalu, saluran tersumbat oleh objek padat sampah, sehingga aliran air tersumbat dan mengakibatkan genangan di kawasan hilirnya. Inlet-inlet saluran yang tersumbat oleh material penghalang aliran, sehingga air di jalan tersumbat masuk ke saluran drainase.

Mengatasi ini, ada beberapa langkah yang dilakukan BPBD Kota Padang. Di antaranya peningkatan kapasitas saluran dan pemasangan Pompa di muara saluran.

"Saat ini hanya satu pompa di belakang kantor PSDA Sumbar. Sebenarnya kita butuh tujuh pompa. Untuk saluran yang tersumbar, sudah dibersihkan oleh Tim OP dan TRC Drainase Kota Padang," ujar mantan Kadis Pendidikan Kota Padang ini.

Barlius mengatakan, penanganan genangan telah dilaksanakan di 2019 dengan Pembangunan 6,47 Km saluran drainase, Rehabilitasi 11,74 Km saluran drainase, Pengerukan sedimentasi 49,65 Km saluran drainase, dan mencrossing 11 titik saluran dan jalan.

(pk-04)


Ikuti info dan berita Kota Padang terkini dan seputar Banjir Padang hanya di Padangkita.com.

Baca Juga

Gubernur Mahyeldi Apresiasi Bantuan PT Charoen Pokphan Berupa 50 Ribu Telur untuk Korban Banjir
Gubernur Mahyeldi Apresiasi Bantuan PT Charoen Pokphan Berupa 50 Ribu Telur untuk Korban Banjir
Penanganan Pascabencana Pessel Tuntas 2 Pekan, PUPR Investigasi 8 Jembatan Gantung
Penanganan Pascabencana Pessel Tuntas 2 Pekan, PUPR Investigasi 8 Jembatan Gantung
PT SEMEN PADANG
PT Semen Padang Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Pesisir Selatan
Mengapa Penanggulangan Bencana di Sumbar mesti Berstatus Tanggap Darurat Provinsi?
Mengapa Penanggulangan Bencana di Sumbar mesti Berstatus Tanggap Darurat Provinsi?
Andre Rosiade Bantu 10 Korban Terdampak Banjir di Lubuk Begalung Kota Padang
Andre Rosiade Bantu 10 Korban Terdampak Banjir di Lubuk Begalung Kota Padang
Pemprov Sumbar Kebut Penyaluran Bantuan bagi Korban Banjir di Sejumlah Daerah
Pemprov Sumbar Kebut Penyaluran Bantuan bagi Korban Banjir di Sejumlah Daerah