Batusangkar, Padangkita.com – Suasana meriah dan penuh tradisi mewarnai Nagari Taluak, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, dalam menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.
Sebagai bagian dari perayaan dan untuk menyambut para perantau yang mudik, pemerintah nagari setempat menggelar acara pacu biduak (perlombaan perahu kecil) di Talago Anguih. Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tanah Datar, Eka Putra, pada Senin (1/4/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Eka Putra menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada panitia dan para pemuda nagari Taluak yang telah dengan penuh semangat mengorganisir acara tersebut.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi hiburan bagi masyarakat dan khususnya bagi para perantau yang pulang kampung.
“Luar biasa semangat pemuda nagari Taluak yang telah menggelar acara ini. Tentunya ini bisa menghibur masyarakat dan para perantau yang pulang kampung. Para perantau yang mudik bisa bernostalgia, mengingat masa kecil dulu saat menonton pacu biduak," ujarnya.
Selain itu, acara ini juga dapat mengangkat potensi wisata daerah dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berjualan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian. "Namun, saya harap harga jualannya tidak dinaikkan secara berlebihan,” ujar Bupati Eka Putra.
Sambil bernostalgia, Bupati Eka Putra juga menceritakan pengalamannya saat kecil dulu yang gemar menonton pacu biduak. “Dulu kalau pulang menonton pacu biduak, saya naik angkot sampai Balai Tangah, kemudian berjalan kaki sampai ke Tanjuang Bonai. Itu adalah kenangan yang sangat indah untuk dikenang,” kisahnya.
Eka juga menekankan pentingnya melestarikan dan mempromosikan tradisi pacu biduak ini. Menurutnya, kegiatan ini memiliki potensi besar untuk mengangkat nama daerah, baik dari segi olahraga, pariwisata, maupun ekonomi.
Ia bahkan menyarankan agar pacu biduak dapat dijadikan sebagai program unggulan satu nagari satu event. “Banyak sekali potensi yang bisa kita angkat dari pacu biduak ini,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota DPRD Kabupaten Tanah Datar, Wendri Aswil, menjelaskan bahwa pacu biduak atau sampan ini merupakan agenda tahunan yang biasanya digelar pada Hari Raya Idulfitri atau Idul Adha.
Namun, pelaksanaannya sangat bergantung pada kondisi air di Talago Anguih yang hingga saat ini hanya mengandalkan air hujan.
“Kegiatan ini memang rutin kita laksanakan setiap tahun, namun kendalanya adalah ketersediaan air. Telaga Anguih ini hanya mengandalkan air hujan, sehingga jika musim kemarau, telaga ini bisa kering. Oleh karena itu, kami memohon kepada pemerintah daerah untuk mencari solusi agar ada sumber air yang bisa dialirkan ke telaga ini, sehingga telaga tidak kering dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan,” ucap Wendri Aswil.
Hal senada juga disampaikan oleh Wali Nagari Taluak, Pendi Aswil. Ia menyebutkan bahwa tradisi pacu biduak yang digagas oleh generasi muda ini rutin dilaksanakan setiap tahun, namun memang sangat bergantung pada kondisi musim.
Pendi menambahkan bahwa ajang ini juga menjadi wadah silaturahmi bagi sesama warga, baik perantau maupun yang tinggal di kampung halaman.
Baca Juga: Tanah Datar Siap Sambut Wisatawan dan Perantau di Libur Lebaran
Di Nagari Taluak sendiri terdapat tujuh telaga, namun semuanya juga bergantung pada air hujan. Oleh karena itu, ia juga berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi terkait masalah ketersediaan air ini. [*/hdp]