Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Organda Sumbar mengaku berpotensi merugi miliaran rupiah akibat larangan mudik lebaran 2021.
Padang, Padangkita.com - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumatra Barat (Sumbar) Imral Adenansi menyebut pengusaha angkutan umum di Sumbar berpotensi merugi miliaran rupiah akibat kebijakan larangan mudik Lebaran 2021.
"Ini tentu merugikan pengusaha," ujarnya saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Kamis (1/4/2021).
Dia menuturkan terdapat 33 perusahaan bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) dan antar-kota dalam provinsi (AKDP) di Sumbar.
"Dengan total yang aktif lebih kurang seribu bus," katanya.
Imral menjelaskan pengusaha angkutan umum mengalami kerugian besar akibat kebijakan larangan mudik itu.
"Untuk per unit mobil, kalau AKAP itu bisa Rp50 juta. Itu satu trip. Biasanya, kalau Lebaran, untuk satu trip bisa dapat Rp10 juta. Kalau ada lima trip, itu bisa rugi Rp50 juta per unit. Pokoknya, (kerugian) miliaran rupiah," jelasnya.
Selain itu, menurut dia, kebijakan larangan mudik juga berpotensi memunculkan angkutan liar. Hal tersebut tentu sangat merugikan pengusaha angkutan umum.
"Kalau Organda pada prinsipnya mendukung kebijakan pemerintah. Namun, kalau dilarang habis, berarti akan memunculkan angkutan liar," tegas Imral.
Organda meminta pemerintah untuk mencari "win-win solution". Hal tersebut agar pengusaha angkutan umum tidak mengalami kerugian akibat kebijakan larangan mudik.
"Kalau bisa Organda berharap jangan ditutup habis. Salah satunya mungkin tetap menerapkan protokol kesehatan atau melaksanakan pembatasan perbatasan," jelasnya.
Sebab, kata dia pula, dalam menghadapi penyebaran Covid-19, kesehatan harus diutamakan, namun ekonomi juga penting.
Menurutnya, mudik sangat bagus untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat. Apalagi masyarakat Minang adalah perantau.
"Kalau mudik dilarang, maka jumlah uang yang beredar di masyarakat juga berkurang," sampainya. [pkt]