Bukittinggi, Padangkita.com - Sebanyak 150 pegawai atau petugas lapangan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) yang bekerja di objek wisata, menjalani rapid test di Benteng Fort de Kock, Jumat (29/5/2020). Kegiatan ini adalah salah satu langkah antisipasi Pemko Bukittinggi jelang dibukanya objek wisata di Bukittinggi awal Juni.
Mereka yang mengikuti “rapid test” ini terdiri dari beberapa petugas yang menjaga kawasan kebun binatang atau Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK), Taman Jam Gadang serta Panorama, Janjang Saribu, serta petugas loket Brizzi.
Kabid Destinasi Disparpora Bukittinggi Siti Mariah menyampaikan, proses rapid test bagi pegawai di objek wisata ini dilakukan sebagai langkah awal jelang dibuka kembali seluruh objek wisata di Bukittinggi. Sehingga, sebelum pengunjung datang, dipastikan pegawai objek wisata Bukittinggi sudah aman dari virus Corona.
“Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di objek wisata Bukittinggi, pegawai yang berada di lingkungan kepariwisataan kita rapid test. Ini kita lakukan sebelum kita buka objek wisata pada bulan Juni mendatang,” ujar Siti yang diamini Kabid TMSBK, Ikbal, saat meninjau langsung proses rapid test di Benteng Fort de Kock.
Lebih lanjut, Siti menyampaikan setelah objek wisata dibuka, “protap” (prosedur tetap) atau protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, tetap diberlakukan. Wastafel ditempatkan di setiap objek wisata.
Baca juga: Sudah 41 Orang Dikarantina Akibat 2 Positif Covid-19 Pulang Kampung ke Pesisir Selatan
“Pengunjung sebelum masuk objek wisata, cek KTP. Bagi yang dari daerah pandemi, tidak diizinkan masuk. Pengunjung harus menggunakan masker, mencuci tangan. Selain itu, petugas secara ‘mobile’ melarang pengunjung untuk tidak berkerumunan. Kita lihat situasi lapangan, jika membeludak, tentu akan ada pembatasan jumlah pengunjung,” ungkapnya.
Intinya, kata Siti, objek wisata Bukittinggi segera dibuka dengan tetap menjalankan standar pencegahan Covid-19. Sosialisasi tetap dilaksanakan, dengan memasang spanduk di setiap objek wisata. Sebelumnya, Pemko Bukittinggi berencana membuka semua objek wisata.
Hal ini menjadi langkah awal, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Kota Wisata. Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menjelaskan, objek wisata di Bukittinggi akan segera kembali dioperasionalkan awal Juni.
Sebab, memang pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi warga dan juga pendapatan asli daerah (PAD) Bukittinggi.
Sejak Maret lalu, Pemko Bukittinggi memutuskan untuk menutup sementara seluruh objek wisata. Akhirnya, semua seperti lumpuh, tamu hotel tidak ada, pengunjung yang berbelanja sangat minim.
“Maret lalu, kita sengaja untuk menutup semua objek wisata yang ada. Namun, setelah dua bulan lebih berjalan, kita akan buka kembali, dengan tetap memperhatikan upaya pencegahan penyebaran Covid-19,” ungkap Wali Kota Ramlan.
Ia mengakui, sejak Pemko memberlakukan PSBB memutus mata rantai penyebaran Covid-19, perekonomian warga menurun drastis. Hal itu memang menjadi konsekuensi dari upaya yang dilaksanakan.
“Ekonomi warga kita memang bergantung pada kepariwisataan. Banyak pengunjung, roda ekonomi juga akan berputar. Untuk itu, kita akan coba kembali buka objek wisata, agar masyarakat dapat mulai beraktivitas dan meningkatkan perekonomian kembali,” ujar Ramlan.
“Untuk tamu hotel sudah boleh masuk, tetapi menggunakan surat keterangan sehat. Karyawan hotel harus ‘rapid test’. Intinya, kita keluar PSBB, upaya pencegahan Covid-19 tetap dijalankan. Seperti, memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh,” jelasnya. [agg]