Padang, Padangkita.com – Pemerintah Kota (Pemko) Padang menunjukkan komitmen serius dalam menanggulangi persoalan banjir yang kerap melanda sejumlah wilayahnya.
Hal ini terlihat dari peninjauan langsung Wali Kota Padang, Fadly Amran, terhadap proyek normalisasi Bandar II di Jalan Mawar Ujung, RT 03 RW 13, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, Rabu (28/5/2025).
Proyek ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota Padang dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK) Provinsi Sumatera Barat.
Dalam kunjungannya, Wali Kota Fadly Amran menjelaskan bahwa normalisasi Bandar II adalah bagian integral dari upaya Pemerintah Kota (Pemko) Padang untuk mengurangi dampak banjir di kawasan Kelurahan Dadok Tunggul Hitam dan Kelurahan Aie Pacah.
Dua wilayah ini memang dikenal sebagai daerah rawan genangan air saat intensitas hujan tinggi.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat atas dukungannya dalam normalisasi Bandar II ini. Kami juga mengapresiasi masyarakat Dadok Tunggul Hitam yang telah berkontribusi melalui hibah lahan demi kelancaran proyek ini. Semoga dengan upaya ini mampu mengurangi risiko banjir di wilayah Tunggul Hitam dan Aie Pacah," ujar Fadly Amran didampingi Kepala Dinas PUPR Tri Hadiyanto.
Fadly menambahkan bahwa proyek normalisasi ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya pada 24 April 2025.
Saat itu, ia meninjau langsung kondisi saluran air dan mendengarkan aspirasi dari masyarakat setempat. Peninjauan tersebut menjadi dasar bagi percepatan pengerjaan proyek normalisasi ini.
"Kami berkomitmen untuk mengatasi berbagai permasalahan banjir di Kota Padang dengan menggerakkan segala potensi, sesuai visi yang kami usung. Sebelumnya, kita juga telah dibantu oleh BWS Sumatera V dalam normalisasi Sungai Batang Kandis, dan hari ini oleh Dinas SDABK," jelasnya.
Kepala Dinas SDABK Provinsi Sumatera Barat, Rifda Suriani, pada kesempatan yang sama turut mengamini urgensi proyek ini.
Ia mengungkapkan bahwa kawasan Aie Pacah, khususnya, merupakan salah satu daerah genangan banjir yang memerlukan penanganan segera melalui normalisasi sungai.
"Normalisasi Bandar II memiliki panjang sekitar 920 meter dengan lebar 3-4 meter, dengan estimasi waktu pengerjaan kurang lebih satu minggu. Mudah-mudahan dengan upaya ini dapat mengurangi potensi banjir di kawasan ini," pungkas Rifda.
Respons positif juga datang dari masyarakat. Ketua RW 13 Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Sukirman, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemko Padang dan Provinsi Sumatera Barat atas gerak cepat dalam menindaklanjuti aspirasi warga.
"Tidak sampai satu bulan usulan kami sudah ditindaklanjuti. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Padang dan Provinsi, terkhusus kepada Wali Kota Padang Bapak Fadly Amran," ujarnya.
Baca Juga: Percepat Atasi Banjir, Wawako Padang Temui Dirjen SDA untuk Pastikan Dukungan Pusat
Normalisasi Bandar II diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir di dua kelurahan tersebut, sekaligus menunjukkan sinergi antara pemerintah kota dan provinsi dalam melayani kebutuhan masyarakat. [*/hdp]