Padang Pariaman, Padangkita.com - Pasar-pasar di daerah-daerah pelosok di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) ternyata masih ada yang menjual kuliner dan jajanan tradisional khas Minang.
Salah satunya seperti yang dapat kamu jumpai di pasar tradisional, Pasar Balai Selasa yang ada di Nagari III Koto Aur Malintang Selatan, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar.
Di pasar yang hanya buka pada sore tiap hari Selasa ini, kamu bisa membeli dan menikmati beragam jajanan kuliner tradisional yang mungkin tidak bisa kamu jumpai lagi di daerah perkotaan.
“Wah ini ada juga lapek durian. Unik ya, karena sudah jarang kita jumpai di pasar-pasar kuliner lain,” ujar Herlina Basri, salah satu food vlogger saat berburu kuliner di Nagari III Koto Aua Malintang Selatan, dalam unggahan video YouTube-nya, dilihat Padangkita.com, Jumat (23/9/2022).
Memang pasar ini tidak terlalu besar, karena merupakan pasar kecil yang terletak di sebuah kampung. Meski kecil, pasar ini menjual berbagai kebutuhan masyarakat serta kuliner dan jajanan yang begitu lezat.“Ternyata di sini ada banyak kuliner enak dan juga unik yang belum pernah kita coba, seperti yang satu ini, ada sate pical. Gimana ya rasanya, yuk kita coba,” ujar Herlina.
Sate pical ini berisikan aneka sayuran seperti kol, daun pakis dan pepaya, bihun dan juga mie kuning dan lontong, lalu dicampur dengan kuah sate Padang dan kuah kacang.
“Unik ya, ada manis dan ada gurihnya,” ungkap Herlina.
Puas menjajal sate pical, Herlina lanjut menjajal kuliner lainnya di pasar itu, yakni cindua sumareh. “Wah ini baru pertama kali kita dengar ya namanya,” ujar dia.
Cindua sumareh merupakan cendol yang berisikan serabi, lupis, bubur hitam dan putih, cendol dan diberi kuah aren layaknya jajanan cendol yang dijual kebanyakan. Untuk satu porsi kamu cukup membayar Rp5 ribu saja.
“Ondeh yo sabana lamak (ohh, benar enak sekali),” ujar Herlina sebari menyantap jajanan tersebut.
Selain makanan disini juga ada berbagai kue di antaranya ada lapek durian yang terbuat dari tepung pulut yang dicampur dengan durian. Satu lapek durian hanya dihargai Rp1 ribu saja.
“Benar-benar rasa durian. Ini unik ya,” ujar Herlina memberi kesan.
Selain lapek durian yang juga menjadi jajajan khas di pasar ini ada juga godok batinta. Makanan yang satu ini sudah terkenal berasal dari daera Aur Malintang, bahkan sudah ada lagunya.
Godok batinta merupakan gorengan yang berbahan utama dari pisang dan dipadukan dengan tinta yang merupakan kuah dari saka tebu. Untuk harga hanya Rp1 ribu per buahnya.Baca Juga: Kisah Jatuh Bangun Usaha Kue Pilin Bersaudara hingga Jadi Kuliner Khas Padang Ganting
“Jadi di sini uniknya, tintanya di pisahkan dulu dari godok-nya,” beber Herlina. [isr]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News