Naskah Syekh Mato Aia, Manuskrip Khotbah Terpanjang di Nusantara

Naskah Syekh Mato Aia, Manuskrip Khotbah Terpanjang di Nusantara

Salah satu bagian isi naskah kuno Syekh Mato Aia. Foto; Aidil Sikumbang

Lampiran Gambar

Awaludin sedang membentang naskah Syekh Mato Aia, dengan panjang 676 sentimeter. (Foto : Aidil Sikumbang)

“ Setelah 15 tahun menelusuri manuskrip, naskah Mato Air ini merupakan naskah khotbah Idul Fitri dan Idul Adha yang terpanjang ditemukan. Menurut informasi, barangkali juga untuk Nusantara. Dan yang nyata dari segi fisik bisa kita lihat, ini mengandung iluminasi yang luar biasa baik dan motif yang luar biasa” ungkap peneliti naskah kuno dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas ini,tahun 2014 silam.

Selain di Surau Syekh Mato Aia, M Yusuf memastikan di Sumatera Barat masih tersimpan ribuan naskah kuno. Selain di surau-surau tarekat, juga disimpan keluarga kerajaan maupun perseorangan.

“Di surau naskah biasanya mulai dari Al Quran tulisan tangan dan terjemahannya. Kemudian kitab tarekat, kitab fiqih, kitab tauhid, juga pelajaran bahasa arab. Kalau di kerajaan mereka menyimpan silsilah kerajaan, tambo dan kitab undang – undang.

Dengan kekayaan manuskripnya, M. Yusuf menyebut Sumatera Barat sebagai skriptorium terbesar di indonesia. Namun sulitnya perawatan dan kurangnya perhatian, ia menyebut setiap tahun banyak naskah yang akhirnya punah, selain tidak sedikit yang akhirnya di bawa keluar negeri oleh para pemburu manuskrip.

“ Ada negara – negara tertentu yang dengan gigih menjadi pusat studi islam dan kajian – kajian kebudayaan. Naskah  yang bisa mereka beli ya mereka beli, lalu berpindah negara. Artinya mereka memang merawat dengan baik, tempatnya baik. Sementara kita untuk beli raknya saja masih iuran “ ujarnya.

Agar manuskrip atau naskah kuno dari Sumatera Barat tidak berpindah kepemilikan ke negara lain, para pewaris naskah dihimbau untuk terus merawat dan mempertahankan warisan bernilai yang dimiliki, karena selain menjadi aset budaya juga bisa menjadi potensi wisata.

Halaman:

Baca Juga

Masa Tanggap Darurat Berakhir, Ada 28 Jenazah Korban Bencana di Sumbar Belum Teridentifikasi
Masa Tanggap Darurat Berakhir, Ada 28 Jenazah Korban Bencana di Sumbar Belum Teridentifikasi
2,5 Ton Rendang untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut - Sumbar Resmi Dikirim dari Ranah Minang
2,5 Ton Rendang untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut - Sumbar Resmi Dikirim dari Ranah Minang
Istri Gubernur Sumbar Inisiasi 1 Ton Rendang untuk Korban Bencana, 400 Kg Selesai Dimasak
Istri Gubernur Sumbar Inisiasi 1 Ton Rendang untuk Korban Bencana, 400 Kg Selesai Dimasak
Bersama Wagub Sumbar, Raffi Ahmad Semangati Korban Bencana dan Salurkan 20 Truk Bantuan
Bersama Wagub Sumbar, Raffi Ahmad Semangati Korban Bencana dan Salurkan 20 Truk Bantuan
Banyak Korban belum Ditemukan, Pemprov Sumbar Perpanjang Masa Tanggap Darurat
Banyak Korban belum Ditemukan, Pemprov Sumbar Perpanjang Masa Tanggap Darurat
Sumbar Kini Punya Perda Penyelenggaraan Kemudahan Berusaha, Ini Harapan Gubernur
Sumbar Kini Punya Perda Penyelenggaraan Kemudahan Berusaha, Ini Harapan Gubernur