Padangkita.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terus melalukan monitoring menyusul dua kali gempa sejak dini hari tadi hingga pagi ini (28/2). Hingga pukul 06.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," imbau Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono. Ia mengingatkan, agar masyarakat selalu memastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Sebelumnya, pukul 06.27.05 WIB, wilayah Kabupaten Solok Selatan telah diguncang gempabumi tektonik. Hasil pemutakhiran analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan Mw=5,3. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 km arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat pada kedalaman 10 km.
Gempa bumi di Solok Selatan ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) tepatnya pada pertemuan segmen Suliti-Siulak.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar atau Strike-Slip," jelas Rahmat.
Menurut informasi masyarakat, dampak gempa bumi dirasakan di daerah Solok Selatan IV MMI, Padang III-IV MMI, Painan dan Padang Panjang II-III MMI, Payakumbuh, Limapuluh Kota II MMI, Kepahyang I MMI. (mto)