Padang, Padangkita.com - Jumlah hewan kurban yang dipotong oleh warga Kota Padang pada perayaan Idul Adha 1443 H diprediksi meningkat meski adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Pertanian Padang, Syahrial Kamat mengatakan, jika pada tahun lalu, jumlah hewan kurban yang dipotong mencapai 7.926 ekor terdiri atas 6.990 ekor sapi dan 936 ekor kambing.
"Pada tahun ini, jumlah hewan kurban yang dipotong diprediksi meningkat tiga sampai dengan lima persen dari jumlah hewan kurban tahun sebelumnya," ujarnya saat dihubungi Padangkita.com via telepon, Rabu (8/6/2022).
Menurutnya, peningkatan jumlah hewan kurban tersebut disebabkan karena semakin membaiknya tingkat perekonomian masyarakat sejak semakin terkendalinya pandemi Covid-19 di Kota Padang.
"Jadi, bukan wabah PMK yang mempengaruhi, tetapi tingkat ekonomi masyarakat yang semakin membaik sehingga kemampuan orang untuk berkurban cukup tinggi," jelasnya.
Syahrial menegaskan, pihaknya memastikan kebutuhan hewan kurban pada tahun ini terpenuhi dengan baik. Dia menerangkan, enam bulan menjelang Hari Raya Idul Adha, para pedagang sapi di Kota Padang biasanya sudah memesan hewan kurban ke luar daerah.
"Sekarang, tinggal mendatangkannya lagi," ungkapnya.
Hingga saat ini, sudah seperempat dari kebutuhan hewan kurban yang telah didatangkan ke Kota Padang. Dia menerangkan, kebutuhan sapi kurban di Kota Padang dipasok dari berbagai daerah seperti Pesisir Selatan, Pariaman, Solok Selatan, Bengkulu, hingga Lampung.
"Cuman kita hati-hati dengan sapi yang didatangkan dari Medan, Aceh, kemudian dari dalam provinsi seperti Sijunjung, Solok, dan Tanah Datar. Sebab, daerah tersebut dinyatakan sebagai zona kuning penyebaran wabah PMK," sampainya.
Untuk mengantisipasi hewan kurban yang didatangkan tidak terpapar PMK, pihaknya juga telah mengumpulkan para pedagang agar memasok hewan kurban dari daerah yang tidak terkena wabah PMK.
Kemudian, hewan kurban yang didatangkan juga harus mengantongi surat keterangan kesehatan hewan.
Baca Juga: Sapi Terpapar PMK di Padang Mulai Membaik
"Kemudian, setelah hewan kurban sampai di sini, kita periksa. Kita juga menurunkan tim untuk melihat sapi-sapi di kandang penampungan apakah ada penyakit atau tidak," sebutnya. [fru]