Gagalnya Pengkaderan
Ketiga, munculnya nama Gamawan Fauzi yang disebut-sebut publik adalah bukti gagalnya elite politik dan pemerintahan serta tungku tigo sajarangan menyiapkan kaderisasi kepemimpinan di Provinsi Sumatera Barat. Nyaris tidak ada lagi tokoh lain yang bisa diharapkan sebagai calon gubernur ke depan yang dapat memenuhi harapan masyarakat.
Memang ada beberapa nama tokoh muda yang mulai disebut-sebut publik untuk bisa bertarung dalam pemilhan gubernur 2024 mendatang seperti Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Fadly Amran, dan bahkan Audy Joinaldy yang saat ini berada di pemerintahan.
Namun ini perlu dikader dengan baik agar menjelang Pilkada mendatang mereka benar-benar siap. Di sinilah dibutuhkan nasehat dari tokoh-tokoh seperti Gamawan Fauzi dan tokoh yang lain untuk mereka. Selain itu, juga ada kepala daerah yang cukup bepengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik seperti Benny Utama dan Riza Falevi. Tentu menjelang suksesi gubernur ke depan dengan pengalaman dan prestasi mereka dapat membuka jalan pada kontestasi Pilkada Gubernur 2024 mendatang.
Memahami kekecewaan sejumlah tokoh dan masyarakat dengan kepemimpinan gubernur hari ini tentu dapat dimaklumi. Oleh karena itu, mau tidak mau, suka atau tidak, harus ada upaya dari sejumlah tokoh dan pegiat demokrasi menyiapkan calon gubernur yang bisa memenuhi harapan masyarakat Sumatra Barat.
Selain nama-nama tokoh muda di atas juga ada nama-nama tokoh Sumatera Barat lain yang memiliki kaliber nasional yang juga patut disiapkan menjadi gubernur ke depan. Sebut saja Andre Rosiade yang saat ini menjadi anggota DPR RI, Profesor Ganefri yang menjabat sebagai Rektor UNP, dan Mulyadi mantan anggota DPR RI. Memang tidak mudah menyebut nama-nama lain yang relevan untuk dicalon sebagai gubernur karena terbatasnya rekam jejak tokoh tersebut di mata publik.
Baca juga: Masyarakat Sipil dan Demokrasi di Sumatra Barat
Walaupun begitu, di sisi lain, masyarakat Sumatra Barat yang egalitarian dan menjunjung nilai-nilai demokrasi juga selayaknya harus memberi dukungan dan apresiasi kepada Gubernur Mahyeldi Ansharullah di tengah sikap pesimistis mereka dengan kepemimpinannya. Oleh karena itu, harus ada upaya gubernur membuktikan kerjanya menjelang Pilkada 2024, terutama menyelesaikan masalah-masalah yang dikeluhkan masyarakat karena inilah bentuk kecintaan mereka kepada negeri ini. [*]
Penulis: Asrinaldi A, Dosen Ilmu Politik dan Doktor Studi Kebijakan FISIP Unand