Padang, Padangkita.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong daerah mengoptimalkan sosialisasi mitigasi bencana terhadap seluruh masyarakat di daerah rawan bencana.
"Sosialisasi mitigasi harus digencarkan agar masyarakat paham risiko. Itulah salah satu tugas Pemerintah Daerah untuk meminimalisasi dampak bencana," tegas Muhadjir saat menghadiri Seminar Nasional Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2024 di Aula Kampus Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat, Kamis (25/4/2024).
Menurut Muhadjir, potensi bencana bisa dideteksi, tapi kapan akan terjadi, tidak dapat dipastikan. Sehingga kesiapsiagaan menjadi sangat penting.
"Sebagian besar bencana alam di Indonesia terjadi secara berulang, seperti longsor, banjir, dan erupsi. Masing-masing daerah harusnya dapat lebih siap dalam penanganannya," ingat Muhadjir.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mengungkapkan, selama ini pihaknya telah melakukan sosialisasi mitigasi secara masif. Bahkan pada setiap zona rawan sudah didirikan plang penanda.
Menurut Mahyeldi, adanya kesadaran masyarakat akan risiko bencana di Sumbar, telah berhasil menekan jumlah korban akibat bencana yang melanda 5 kabupaten/kota di Sumbar pada awal Maret lalu.
Baca juga: Sumbar Tuan Rumah HKBN 2024, Menko PMK dan Kepala BNPB Dijadwalkan Hadir
"Kita bersyukur, tidak banyak korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor mengepung Sumbar awal Maret lalu. Itu karena, masyarakat kita sudah cerdas dan sudah sadar bencana," kata Mahyeldi.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 28 orang meninggal serta 5 orang hilang akibat banjir dan longsor di Sumatra Barat pada Kamis 7 Maret 2024 lalu.
[*/adpsb]
*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News