Mengenang Masriadi Martinus, Bupati Tanah Datar Kontroversi Tapi Penuh Prestasi

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Mantan Bupati Tanah Datar Masriadi Martunus meninggal dunia

Bupati Tanah Datar periode 2000-2005, Masriadi Martunus. [Foto: Ist]

Berita Padang hari ini dan berita Sumbar hari ini: Tanah Datar kehilangan seorang putra terbaiknya. Masriadi Martinus, mantan Bupati Tanah Datar periode 2000-2005, meninggal dunia

Batusangkar, Padangkita.com - Tanah Datar kehilangan seorang putra terbaiknya. Masriadi Martinus, mantan Bupati Tanah Datar periode 2000-2005, meninggal dunia akibat Covid-19 pada Jumat (12/3) di Jakarta.

Masriadi adalah salah seorang bupati terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Meski hanya menjabat satu periode, Masriadi banyak menorehkan prestasi selama masa kepemimpinannya.

Lahir di Lintau Buo pada 13 September 1949, Masriadi merupakan anak dari Martunus Hadi. Kakeknya, Ibrahim gelar Datuk Pamuntjak, merupakan Bupati Tanah Datar dari tahun 1951 hingga 1958.

Persinggungan Masriadi di dunia politik dimulai pasca-reformasi 1998. Terinspirasi dari kakeknya, ia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Tanah Datar. Keinginan Masriadi menemukan momentumnya pada Pemilihan Bupati Tanah Datar pada tahun 2000.

Dengan menggandeng Masnefi sebagai wakil, Masriadi turun ke gelanggang pemilihan. Kala itu, pemilihan kepala daerah di Indonesia masih dilakukan melalui DPRD.

Masriadi-Masnefi bersaing menghadapi empat calon lainnya, yakni Asraruddin-Wahyu Iramana Putra, M. Shadiq Pasadigoe-Sutan Yusri Tanjung, Baridjambek-Syafruddin, dan Arkadius-Supadria.

Di kalangan masyarakat, pasangan Masriadi-Masnefi semula tidak diperhitungkan. Calon yang diunggulkan oleh masyarakat adalah Asraruddin-Wahyu Iramana Putra. Walaupun demikian, ketika pemilihan digelar oleh DPRD Tanah Datar pada 6 September 2000, Masriadi-Masnefi berhasil keluar sebagai pemenang setelah meraih 20 suara, unggul dari Asraruddin-Wahyu Iramana Putra yang meraih 14 suara, sedangkan calon lainnya tidak memperoleh suara.

Menang dalam pemilihan tidak membuat jalan Masriadi mulus. Kubu Asraruddin-Wahyu Iramana Putra menyatakan telah terjadi kecurangan pada pemilihan tersebut.

Untuk meredam isu tersebut, Partai Golkar selaku pengusung Masriadi dan Masnefi mengkarantina anggota DPRD Tanah Datar di suatu hotel di dekat Danau Singkarak. Sontak peristiwa ini menuai kontroversi.

Dua hari setelah pemilihan, ratusan massa berunjuk rasa ke gedung DPRD Tanah Datar. Di Padang, 12 orang bakal calon dan calon bupati/wakil bupati, serta sembilan unsur parpol, ormas, dan LSM mendesak Mendagri untuk menangguhkan SK Mendagri dan pelantikan bupati. Namun, Kemendagri menolak tuntutan tersebut dan tetap melantik Masriadi serta Masnefi sebagai bupati dan wakil bupati.

Halaman:

Baca Juga

Tensi Politik Tanah Datar Mereda Pasca-Putusan MK, Richi Aprian Beri Selamat Eka Putra
Tensi Politik Tanah Datar Mereda Pasca-Putusan MK, Richi Aprian Beri Selamat Eka Putra
Tablig Akbar Peringati Isra Mikraj di Tanah Datar, Momentum Tingkatkan Keimanan dan Pererat Silaturahmi
Tablig Akbar Peringati Isra Mikraj di Tanah Datar, Momentum Tingkatkan Keimanan dan Pererat Silaturahmi
Festival Pesona Minangkabau 2024, Nagari Rambatan Juara Satu Nagari Satu Event
Festival Pesona Minangkabau 2024, Nagari Rambatan Juara Satu Nagari Satu Event
Pemilih Ganda, PSU Digelar di Tanah Datar dan Dharmasraya
Pemilih Ganda, PSU Digelar di Tanah Datar dan Dharmasraya
Pemkab Tanah Datar Menang Gugatan, Aset Miliar Rupiah Selamat
Pemkab Tanah Datar Menang Gugatan, Aset Miliar Rupiah Selamat
DPRD Tanah Datar Sepakati 9 Ranperda Prioritas Tahun 2025
DPRD Tanah Datar Sepakati 9 Ranperda Prioritas Tahun 2025