Mengenal Istano Basa Pagaruyung, Pusat Kejayaan Minangkabau di Masa Lalu (1)

Mengenal Istano Basa Pagaruyung, Pusat Kejayaan Minangkabau di Masa Lalu (1)

Istano Rajo Basa Pagaruyung,

Batusangkar, Padangkita.com - Mendengar nama Istano Basa Pagaruyung tentu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat lokal ataupun mancanegara.

Betapa tidak, Istano Basa Pagaruyung yang konon katanya sudah berusia setengah abad, secara historis merupakan simbol kebesaran Minangkabau di masa lalu.

Istano Basa Pagaruyung mulai di bangun 27 Desember 1976 merupakan duplikat dari bangunan Kerajaan Minangkabau.

Di masa kerajaan Minangkabau, Istano ini memainkan peran ganda, yakni sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan dan sebagai pusat pemerintahan.

Mungkin belum banyak yang tahu, Istano Basa Pagaruyung sebenarnya terdiri dari 3 (tiga) lantai, 72 tonggak serta 11 gonjong. Dan dilengkapi Surau, Tabuah Larangan, Rangkiang Patah Sambilan, Tanjung Mamutuih dan Pincuran Tujuah.

Istano Basa Pagaruyung memiliki ciri khas yang tersirat dari bentuk fisik bangunan yang dilengkapi ukiran falsafah dan budaya Minangkabau.

Nah, Mungkin Wisatawan dan pengunjung sering lupa terhadap beberapa hal utama di Istano Basa Pagaruyung, yang dalam bangunannya memiliki 3 (tiga) unsur, yakni Kerangka Dasar, Unsur Utama dan Unsur Penunjang.

Kerangka Dasar

Kerangka Dasar Istano Basa Pagaruyung terdiri dari batu sandi dan tiang

Apa itu Batu Sandi. 

Lampiran Gambar

Batu sandi

Batu Sandi adalah tempat berdirinya masing-masing tiang, dan setiap batu sandi memiliki kaum masing-masing.

Batu sandi melambangkan kesatuan dan kesepakatan serta kesatuan anggota kaum untuk memilih salah seorang laki-laki dalam kaum bersangkutan untuk menjadi pemimpin, tauladan, penasehat, wakil dan pelindung mereka.

Batu sandi juga melambangkan dukungan anggota kaum untuk mematuhi, melaksanakan dan mendukung kebijakan-kebijakan yang diambil untuk kepentingan bersama.

Apa itu tiang.

Istano Basa Pagaruyung terdiri 72 tiang yang dibagi dalam 6 kelompok, dimana masing-masing kelompok mewakili dan melambangkan peran berbeda sesuai letak dan fungsinya.

Apa saja kelompoknya. 

1. Tiang Panagua Alek 

Lampiran Gambar

Tiang Panagua Alek

Merupakan tiang yang berderet pertama dari depan, yang mewakili dan melambangkan peran penghulu kaum sebagai penasehat dari setiap pertemuan, kegiatan sosial dan keramaian di tengah masyarakat. Deretan tiang panagua alek juga dinamakan tiang tapi.

 

2.Tiang Temban 

Deretan yang kedua dari depan dinamakan tiang temban yang mewakili dan melambangkan keramah-tamahan, suka menerima tamu dan suka menolong tanpa membedakan agama, bangsa dan warna kulit, tapi berdasarkan saling pengertian.

3. Tiang Panjang 

Lampiran Gambar

Tiang Panjang pada Istano Pagaruyung.

Merupakan deretan ketiga dari depan dinamakan tiang panjang yang mewakili dan melambangkan kemampuan pemimpin, cendekiawan Minangkabau dalam mengorganisir, memimpin dan menciptakan, memberi, menjaga dan melindungi stabilitas, persatuan dan kesatuan kerajaan dalam semua aspek kehidupan. Deretan tiang panjang juga dinamakan tiang Simajolelo.

4. Tiang Puti Bakuruang

Lampiran Gambar

Tiang Puti Bakuruang pada Istano Pagaruyung.

Merupakan deretan yang keempat dari depan, yang mewakili batas ruangan satu dengan lainnya dan melambangkan batas-batas ruang gerak dan tanggungjawab urang sumando di rumah istrinya. Tiang ini juga dinamakan tiang biliak.

5. Tiang Suko Dilabo

Lampiran Gambar

Tiang Suko Dilabo pada Istano Pagaruyung.

Merupakan deretan tiang paling belakang yang mewakili kaum wanita sebagai ibu, pendamping suami, pelaksana adat dan kebudayaan.

Ia melambangkan komitmen kaum wanita untuk menyajikan yang terbaik yang bisa mereka lakukan demi kelangsungan hidup, keutuhan keluarga, kaum, adat dan kebudayaan Minangkabau.

6. Tiang Salek 

Lampiran Gambar

Tiang Salek pada Istano Pagaruyung.

Merupakan tiang mencerminkan namanya yang dipasang antara rusuk atas dan bawah.

Ia terletak antara tiang puti bakuruang dan tiang dapua, tapi dibalik kain kelambu di dalam kamar.

Tiang salek mewakili dan melambangkan peran generasi muda dan generasi penerus masyarakat Minangkabau.

Selain tiang di atas, ada beberapa tiang lainnya di Istano Basa Pagaruyung, yakni

1. Tonggak Tuo

Lampiran Gambar

Tonggak Tuo pada Istano Pagaruyung.

Dalam Minangkabau, tonggak tuo adalah Tonggak atau tiang paling tua atau yang pertama dalam mendirikan Istano Basa Pagaruyung. Tata cara mendirikannya ditentukan pula menurut adat Minangkabau.

2. Tonggak Gantung

Lampiran Gambar

Tonggak Gantung pada Istano Pagaruyung

Merupakan dua buah tiang yang tegak diujung sebelah kanan dan kiri bangunan Istano Basa Pagaruyung yang tidak menyentuh tanah, kedua tiang tersebut dinamakan "Tunggak Gantuang" yang mewakili keberadaan Datuak Ketemangguangan dan Datuak Perpatih Nan Sabatang sebagai peletak dasar kerangka Adat Minangkabau dengan segala kebesaran dan peranannya dalam kehidupan Adat Minangkabau. [djp]

Bersambung.. 

Unsur Utama Istano Basa Pagaruyung.. 

Baca Juga

Musala di Kawasan Angker Galoga: Ubah Ketakutan Menjadi Keteduhan
Musala di Kawasan Angker Galoga: Ubah Ketakutan Menjadi Keteduhan
Jalinan Sinergi dan Kenangan Manis Warnai Malam Pisah Sambut Dandim 0307 Tanah Datar
Jalinan Sinergi dan Kenangan Manis Warnai Malam Pisah Sambut Dandim 0307 Tanah Datar
Bupati Serahkan Piala Adipura kepada DPRD: Simbol Penghargaan untuk Rakyat
Bupati Serahkan Piala Adipura kepada DPRD: Simbol Penghargaan untuk Rakyat
Tanah Datar Raih Piala Adipura Ketujuh Kalinya: Bukti Konsistensi Kebersihan dan Keindahan
Tanah Datar Raih Piala Adipura Ketujuh Kalinya: Bukti Konsistensi Kebersihan dan Keindahan
4 Rumah Gadang dan 2 Hunian Warga di Tanah Datar Ludes Terbakar
4 Rumah Gadang dan 2 Hunian Warga di Tanah Datar Ludes Terbakar
Seratusan Balon Wali Nagari di Tanah Datar Jalani Seleksi
Seratusan Balon Wali Nagari di Tanah Datar Jalani Seleksi