Lubuk Basung, Padangkita.com – Bencana banjir bandang yang menghantam Kabupaten Agam menyisakan duka dan tantangan berat, terutama bagi wilayah yang aksesnya terputus total. Salah satu titik terparah berada di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, di mana akses darat lumpuh akibat jalan putus di Jorong Bancah.
Merespons kondisi darurat tersebut, Universitas Negeri Padang (UNP) kembali menunjukkan aksi nyata kemanusiaan. Melalui Tim Relawan UNP Peduli Bencana, bantuan logistik berhasil disalurkan ke lokasi terisolasi tersebut pada Selasa (10/12/2025). Misi kemanusiaan ini tidak mudah, tim yang dipimpin oleh Prof. Anton, harus berjibaku menempuh jalur air menggunakan ponton untuk bisa menjangkau warga.
Perjuangan menembus lokasi bencana ini menjadi bukti komitmen UNP dalam mendampingi masyarakat yang terdampak. Prof. Anton dalam laporannya dari lokasi bencana menggambarkan betapa krusialnya penggunaan transportasi air mengingat jalur darat sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan pembawa logistik.
"Hari ini tim relawan akan mengantarkan bantuan berupa sembako, peralatan mandi dan peralatan tidur. Untuk itu kita menggunakan media transportasi ponton karena akses jalan menuju Sungai Batang terputus di Jorong Bancah," ujar Prof. Anton dilansir Kamis (11/12/2025).
Bantuan yang dibawa meliputi kebutuhan mendesak seperti bahan pokok (sembako), perlengkapan mandi, hingga alas tidur berupa kasur. Seluruh donasi ini merupakan hasil himpunan kepedulian dari sivitas akademika UNP, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), serta berbagai pihak yang bersimpati.
Setibanya di lokasi, tim relawan dihadapkan pada pemandangan yang memilukan. Selain kerusakan infrastruktur fisik, dampak psikologis dan sosial yang dialami warga sangat terasa. Prof. Anton melaporkan adanya warga yang masih dinyatakan hilang dan anak-anak balita yang terpisah dari kepastian nasib keluarganya.
"Di jorong ini saja masih ada dua orang yang perlu ditemukan. Kami juga menjumpai dua anak kecil berusia dua tahun dan lima tahun yang masih menunggu kepastian tentang keluarganya. Bencana ini bukan hanya merenggut nyawa, tetapi juga rumah dan harta benda warga," tuturnya dengan nada prihatin.
Melihat besarnya dampak yang ditimbulkan, Prof. Anton menyerukan pesan solidaritas kepada publik. Ia menekankan bahwa pemulihan pascabencana membutuhkan gotong royong dari seluruh elemen masyarakat, tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja.
"Mari kita berempati. Duka ini bukan hanya duka para korban, tapi duka kita bersama. Kami berharap masyarakat dapat menyalurkan bantuan, berdonasi, atau turun langsung bersama kami membantu di lapangan," kata Prof. Anton.
Baca Juga: Tembus Wilayah Terisolasi, Tim Tanggap Bencana UNAND Prioritaskan Layanan Kesehatan di Malalak
Ia juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh donatur yang telah mempercayakan penyaluran bantuannya melalui UNP. Tim UNP Peduli berkomitmen untuk terus mengawal proses distribusi bantuan agar pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat dan tepat sasaran bagi mereka yang paling membutuhkan. [*/hdp]











