Matahari Masuki Fase Lockdown, Ilmuan: Berpotensi Bencana

Berita viral terbaru: Matahari masuki fase lockdown akibatkan bencana

Matahari masuki fase lockdown. [foto: Ist]

Berita viral terbaru: Matahari tengah memasuki fase lockdown yang dapat menimbulkan bencana seperti gempa bumi, cuaca beku, dan kelaparan.

Padangkita.com - Meski bulan-bulan telah berlalu virus Corona masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak negara di dunia. Setiap harinya kasus baru terus bertambah tiap harinya. Hal ini makin mengkhawatirkan karena vaksin untuk virus tersebut belum ditemukan.

Di tengah wabah virus Corona masih belum menemui titik terang. Hingga kini dunia justru dihadapkan dengan bayang-bayang terjadinya bencana besar. Hal tersebut berawal dari periode lockdown’yang saat ini tengah dialami oleh matahari.

Para ilmuwan mengatakan, Matahari saat ini tengah memasuki periode lockdown. Hal ini berpotensi menimbulkan gempa bumi, cuaca beku, dan kelaparan.

Disinyalir lockdown yang dimaksud merupakan aktivitas permukaan matahari yang sedang turun drastis, karena berada dalam periode solar minimum (minimum matahari).

Akibatnya, sinar matahari mengalami penurunan drastis yang ditandai dengan bintik matahari yang menghilang.

“Solar minimum sedang berlangsung, dan ini parah,” ujar astronom Dr Tony Phillips, dikutip dari The Sun, Minggu (19/5/2020).

lebih lanjut, Philips beranggapan jumlah bintik matahari yang ada ini termasuk yang terparah dalam satu abad terakhir. Hal tersebut karena medan magnet matahari sontak menjadi lemah, memungkinkan sinar kosmik ekstra ke tata surya.

"Kelebihan sinar kosmik menimbulkan bahaya kesehatan bagi para astronot dan perubahan udara kutub, memengaruhi elektro-kimia atmosfer bumi, dan dapat membantu memicu petir," ujarnya.

Peristiwa ini membuat ara ilmuwan NASA mengkhawatirkan hal ini bisa memicu kembali terjadinya Dalton Minimum yang pernah terjadi antara tahun 1790 dan 1830.

Pada saat Dalton Minimum terjadi, suhu menjadi sangat dingin, munculnya letusan besar gunung berapi, gagal panen, dan timbulnya kelaparan. Saat itu, suhu anjlok hingga 2 derajat celsius selama 20 tahun dan produksi pangan dunia merosot.

Salah satu efek Dalton Minimum di Indonesia adalah letusan Gunung Tambora pada 10 April 1815, yang menewaskan sedikitnya 71.000 orang. Dampak lainnya, saat itu, juga menjadi tahun tanpa musim panas di tahun 1816.

Melansir dari Forbes yang menukil data dari Spaceweather.com, telah ada 100 hari di tahun 2020 ini. Priode ini di mana matahari menunjukkan nol bintik matahari.

Dua tahun berturut-turut sedikit bintik membuat minimum matahari semakin parah. pada tahun 2019, matahari sempat mengalami kekosongan sebesar 77 persen.

Sedangkan tahun ini, matahari telah mengalami kekosongan tanpa bintik sebesar 76 persen. [*/Prt]


Baca berita Viral terbaru hanya di Padangkita.com

Tag:

Baca Juga

Heboh Lonjakan Kenaikan UKT di PTN, Dede: Jangan-jangan Tak Ada lagi Subsidi Pemerintah
Heboh Lonjakan Kenaikan UKT di PTN, Dede: Jangan-jangan Tak Ada lagi Subsidi Pemerintah
Pemko Padang Lakukan 7.324 Pengadaan: 5.915 E-Purchasing dan 1.409 Pengadaan Langsung
Pemko Padang Lakukan 7.324 Pengadaan: 5.915 E-Purchasing dan 1.409 Pengadaan Langsung
Kenali Jemaah, Layani dengan Penuh Hati: Pesan Kakanwil Sumbar untuk Petugas Haji
Kenali Jemaah, Layani dengan Penuh Hati: Pesan Kakanwil Sumbar untuk Petugas Haji
Siap Berhaji dan Melayani: Petugas PPIH Sumbar Dilepas Kanwil Kemenag
Siap Berhaji dan Melayani: Petugas PPIH Sumbar Dilepas Kanwil Kemenag
TP-PKK Kota Padang Berpamitan: Menorehkan Prestasi Gemilang dan Mengukir Kenangan Indah
TP-PKK Kota Padang Berpamitan: Menorehkan Prestasi Gemilang dan Mengukir Kenangan Indah
Buka Pelatihan 'Juleha', Gubernur Mahyeldi: Produk Halal Sumbar Berpeluang Besar Ekspor
Buka Pelatihan 'Juleha', Gubernur Mahyeldi: Produk Halal Sumbar Berpeluang Besar Ekspor