Masyarakat Sumatra Barat diajak untuk Peduli Cagar Budaya 

Masyarakat Sumatra Barat diajak untuk Peduli Cagar Budaya 

Kegiatan Edukasi Perlindungan Cagar Budaya di Bukittinggi

Bukittinggi, Padangkita.com - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Sumatra Barat mengajak kelompok masyarakat untuk peduli Bangunan Cagar Budaya (BCB) khususnya di Kota Bukittinggi.

Hal tersebut diungkapkan dalam kegiatan "Edukasi Perlindungan Cagar Budaya" yang diselenggarakan untuk masyarakat, komunitas, stakeholder serta Dinas terkait di salah satu hotel di Kota Bukittinggi, Kamis (20/7/2023).

Kepala BPK Wilayah III Sumatra Barat Undri mengungkapkan dalam menjaga Cagar Budaya sangat perlu peranan masyarakat.

"Peranan masyarakat tentu penting dalam menjaga bangunan cagar budaya, baik sebagai pemilik maupun pengguna cagar budaya itu sendiri." ujarnya

Lebih lanjut ia mengatakan, hal tersebut sesuai dengan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.

"Dengan aturan main yang berlaku ini, kita harapan masyarakat di lingkungan BCB lebih berperan aktif menjaga, merawat dan memberikan sosialisasi kepada generasi muda," sambungnya.

Alumni Sejarah Universitas Andalas ini juga menyampaikan, terkait persoalan bangunan CB Rumah Singgah Bung Karno yang sudah dihancurkan beberapa waktu lalu, saat ini sudah dalam proses hukum.

"Karena kita sudah koordinasi dengan pihak Polda Sumbar, BCB Rumah Singgah Bung Karno di Jalan Ahmad Yani lagi proses hukum sesuai dengan UU Cagar Budaya No 11 Tahun 2010" pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Forum Pengacara Peduli Cagar Budaya, Eko Kurniawan yang mengapresiasi pihak Polda Sumbar yang menindaklanjuti persoalan Rumah Singgah Sukarno tersebut.

"Kita tentu mengapresiasi tindaklanjut persoalan BCB yang lagi di Polda Sumbar. Dari hasil pengamatan kami, ini jadi "PR" kita bersama untuk mengungkap permasalahan tersebut," terangnya.

Pihaknya berharap persoalan BCB di Jalan Ahmad Yani Padang yang diruntuhkan beberapa bulan yang lalu bisa sampai ke pengadilan.

Baca Juga95 Persen Terbengkalai, Pemanfaatan Cagar Budaya di Kota Padang Resmi Dikobarkan Dikbud

"Dalam menjaga BCB juga perlu peranan penegak hukum karena ada hal-hal yang perlu jadi perhatian bagi masyarakat, antara lain di pasal 66 UU No 11 Tahun 2010. Setiap orang dilarang merusak Cagar Budaya, baik seluruh maupun bagian-bagiannya, dari kesatuan, kelompok, dan/atau dari letak asal," pungkasnya. [hdp]

Baca Juga

Vasko Ruseimy Kunjungi Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang Pesisir Selatan
Vasko Ruseimy Kunjungi Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang Pesisir Selatan
Pemko Padang Anggarkan Rp1,8 Miliar untuk Pemeliharaan Balai Kota Lama, Ini Sejarahnya
Pemko Padang Anggarkan Rp1,8 Miliar untuk Pemeliharaan Balai Kota Lama, Ini Sejarahnya
Peranan Masjid Tuo Ampang Gadang ketika Perang Padri yang Dipimpin Tuanku Imam Bonjol
Peranan Masjid Tuo Ampang Gadang ketika Perang Padri yang Dipimpin Tuanku Imam Bonjol
Cagar Budaya Masjid Tuo Ampang Gadang Rusak Parah dan Terancam Roboh
Cagar Budaya Masjid Tuo Ampang Gadang Rusak Parah dan Terancam Roboh
BPK Wilayah III Edukasi Pemilik dan Pengelola Bangunan Cagar Budaya di Padang
BPK Wilayah III Edukasi Pemilik dan Pengelola Bangunan Cagar Budaya di Padang
Masuk Area Normalisasi Sungai Batang Kandis, Masyarakat Lubuk Buaya Minta BWS V Sumatra Selamatkan Benteng Jepang
Masuk Area Normalisasi Sungai Batang Kandis, Masyarakat Lubuk Buaya Minta BWS V Sumatra Selamatkan Benteng Jepang