Durian kerap tidak disukai karena baunya, namun ternyata durian mengandung banyak manfaat baik untuk tubuh mulai dari meredakan stres hingga meningkatkan kesuburan.
Padangkita.com - Durian menjadi buah yang digemari di Indonesia. Namun, tidak sedikit juga orang yang tidak menyukai durian. Durian seringkali dianggap sebagai buah yang menakutkan.
Sebagian mengatakan khawatir kolesterol tinggi, takut gemuk, takut pusing dan terakhir takut mabuk.
Baca juga: Makan Petai Picu Munculnya Penyakit Ini, Bahkan Sampai Gagal Ginjal Loh
Selain citra buruk yang melekat pada buah yang berdaging tebal itu, ada juga sederet manfaat baik loh! Dirangkum Padangkita.com berbagai sumber, ternyata durian banyak memberi manfaat asalkan mengonsumsinya tidak berlebihan. Berikut manfaat durian yang bisa kamu dapatkan.
Mencegah stres dan mengurangi insomnia
Kandungan vitamin B6 yang terdapat dalam buah durian juga dapat membantu memproduksi hormon serotonin. Hormon penting yang membuat suasana hati menjadi lebih baik sehingga mencegah dari risiko stres dan depresi.
Bagi yang susah tidur dan jarang mendapatkan tidur berkualitas, mungkin mengonsumsi durian bisa menjadi solusi alternatif yang tepat.
Baca juga: Selain Dipercaya Mampu Usir Makhluk Gaib, Daun Kelor Miliki 22 Manfaat Baik Bagi Tubuh
Kandungan amino triptofan dalam durian dapat meringankan kecemasan, insomnia, dan menciptakan perasaan euforia dengan cara meningkatkan kadar serotonin pada otak. Serotonin merupakan zat penting untuk mengatur siklus tidur yang bekerja sama dengan zat lain yakni melatonin.
Meremajakan kulit
Vitamin C yang terkandung dalam durian merupakan bahan baku pembuatan kolagen. Seperti kita ketahui bahwa kolagen adalah faktor penting dalam menjaga keremajaan kulit.
Tak hanya itu, kolagen juga berperan penting dalam menjaga kesehatan pembuluh darah, tulang tendon, dan ligamen.
Meningkatkan kosentrasi
Sebuah studi yang dilakukan di Twickenham, London, Inggris, menyebutkan bahwa 200 pelajar diminta untuk mengonsumsi buah durian dalam jumlah cukup pada saat sarapan, istirahat, dan makan siang.
Hasilnya, lebih dari 80 persen siswa mengalami peningkatan kemampuan otak dalam menyerap pelajaran dan lebih berkonsentrasi terhadap pelajaran yang diberikan.