Mahyeldi: Kolaborasi Kunci Penanggulangan Kemiskinan

Mahyeldi: Kolaborasi Kunci Penanggulangan Kemiskinan

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi saat membuka Koordinasi dan Sinkronisasi Forum Perangkat Daerah Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, di Emersia Hotel, Batusangkar, Selasa (22/2/2022) malam. [Foto : Ist]

Batusangkar, Padangkita.com - Bicara kesejahteraan sosial tidak terlepas dari masalah kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Apalagi semenjak pandemi Covid-19, bukan hanya berdampak pada kesehatan namun juga ekonomi, sosial dan politik. 

"Kesenjangan semakin meningkat, berefek pada meningkatnya angka kemiskinan. Diperlukan koordinasi dan sinkronisasi sehingga hadir sinergi dan kolaborasi," ingat Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi saat m membuka Koordinasi dan Sinkronisasi Forum Perangkat Daerah Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, di Emersia Hotel, Batusangkar, Selasa (22/2/2022) malam.

Penanggulangan kemiskinan yang komprehensif, menurut Mahyeldi, memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, pemerintah pusat, daerah, sektor swasta dan masyarakat. Apalagi dengan anggaran daerah sangat terbatas dan sangat tergantung pada suntikan dana dari pusat, sementara persoalan yang harus diselesaikan cukup banyak. Sehingga diperlukan sinergi dan kolaborasi yang akan bisa menghadirkan berbagai program yang menjadi solusi.

"Tidak ada jalan lain, kita harus sinergi dan koordinasi sehingga hadir kolaborasi, dan fokus. Jika tidak begitu, dengan keterbatasan dana daerah, program tidak bisa optimal dan minim outcome. Hanya sebatas pekerjaan selesai, tapi tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujarnya.

Ditambahkan Mahyeldi, banyak program-program di provinsi, yang perlu kolaborasi dan sinkronisasi dengan kabupaten dan kota. Diantaranya yang paling utama adalah program pertanian, peternakan dan kehutanan yang memiliki potensi besar. Seperti pemanfaatan 240 ribu hektar lahan perhutanan sosial, yang merupakan potensi besar untuk kesejahteraan masyarakat di nagari-nagari tanpa merusak hutan.

Potensi lainnya adalah, kearifan lokal dengan adanya para perantau yang memiliki ikatan emosional dengan kampung halaman atau nagari. Namun perlu disiapkan data orang mampu, bukan hanya data orang miskin seperti selama ini.

"Jangan panik, kuncinya perlu data yang akurat. Data kemiskinan, kekayaan, sukunya dan data para perantau. Angka kemiskinan itu kan jauh lebih sedikit dari angka yang mampu. Misalnya angka kemiskinan 10 atau 20 persen sekalipun, berarti sisanya yang 90 atau 80 persen adalah orang mampu, tergantung bagaimana memanagenya lagi," lanjut gubernur.

Gubernur berharap dengan kegiatan ini, sebagian permasalahan yang ada di daerah bisa dikurangi, sehingga kehadiran pemerintah bisa dirasakan masyarakat. Jangan sebaliknya, keberadaan pemerintah, seperti tidak ada.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial, Arry Yuswandi dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini dalam rangka

menjaring isu-isu strategis dan informasi mengenai pembangunan kesejahteraan sosial dan sinkronisasi program kesejahteraan sosial yang berkembang.  

"Khususnya terkait kebencanaan, penyandang masalah kesejahteraan sosial, validasi data terpadu kesejahteraan sosial, bantuan sosial, rehabilitasi sosial, sistem layanan rujukan terpadu, serta isu-isu lain baik di provinsi maupun kabupaten dan kota," ujar Arry.

Peserta kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, berasal dari 65 instansi, OPD terkait, dinas sosial dan Bappeda kabupaten dan kota, UPTD Dinas dan Lembaga Pelayanan Kesos.

Baca Juga : Setahun Rusma Yul Anwar, Kemiskinan Kabupaten Pesisir Selatan Catat Rekor Tertinggi

Sebagai narasumber, hadir dari Kemensos RI dengan materi tentang kebijakan nasional pengelolaan DTKS, serta narasumber dari Bappeda Sumbar, tentang penyelarasan program dinas sosial berdasarkan isu strategis yang lebih konkrit dan realistis. [*/isr]

Baca Juga

Suami-Istri dan 7 Anak Tinggal di Bekas MCK Umum, Dinsos Padang Lakukan Ini
Suami-Istri dan 7 Anak Tinggal di Bekas MCK Umum, Dinsos Padang Lakukan Ini
Selamat Tinggal Sumbar! Provinsi Bengkulu Resmi Punya Jalan Tol Duluan
Selamat Tinggal Sumbar! Provinsi Bengkulu Resmi Punya Jalan Tol Duluan
Gubernur Mahyeldi Sorot 9 Daerah yang Tingkat Kemiskinannya di Atas Provinsi
Gubernur Mahyeldi Sorot 9 Daerah yang Tingkat Kemiskinannya di Atas Provinsi
Pariaman Jadi Pilot Project, Tim BRAC Internasional Bertemu Wako Genius Umar
Pariaman Jadi Pilot Project, Tim BRAC Internasional Bertemu Wako Genius Umar
Gubernur Sumbar dan TPID Sepakati 7 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi Daerah
Gubernur Sumbar dan TPID Sepakati 7 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi Daerah
Jumlah Penerima Beasiswa LPDP di Sumbar masih Sedikit, Alumni Diminta Gencar Sosialisasi
Jumlah Penerima Beasiswa LPDP di Sumbar masih Sedikit, Alumni Diminta Gencar Sosialisasi