Padang, Padangkita.com – Dukungan dari tiga mantan Bupati Solok, yakni Syamsu Rahim, Gusmal hingga Gamawan Fauzi dinilai mempertegas keberpihakan masyarakat di daerah itu kepada Mahyeldi Ansharullah - Vasko Ruseimy di Pilgub Sumbar 2024.
Pengamat Politik dari SBLF Myriset Consultant, Edo Andrefson mengungkapkan, dukungan dari tiga mantan bupati Solok itu menjadi sinyal kuat, pilihan masyarakat Solok cenderung lebih condong ke Mahyeldi-Vasko Ruseimy dibandingkan calon lainnya, Epyardi Asda-Ekos Albar.
"Dukungan dari tiga mantan bupati ini semakin menguatkan keterpilihan Mahyeldi di Kabupaten Solok. Berdasarkan survei sebelumnya, pilihan masyarakat Solok memang cenderung ke Mahyeldi, bukan ke Epyardi (Bupati Solok saat ini)," kata Edo di Padang,Kamis (3/10/2024).
Dia menilai, tiga mantan bupati itu memiliki pengaruh besar dan pemahaman mendalam tentang kepemimpinan di Kabupaten Solok. Mereka dianggap tidak sembarangan dalam menilai kapasitas dan rekam jejak para calon, khususnya Epyardi Asda yang saat ini menjabat sebagai Bupati Solok dan maju dalam Pilgub Sumbar.
“Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, kenapa tiga mantan bupati Solok tidak mendukung putra daerah?” kata Edo.
Jawabannya, kata Edo, masyarakat Solok ternyata merasa kurang puas dengan gaya kepemimpinan Epyardi. Salah satu faktor utamanya adalah kinerja Epyardi dalam proyek Cambai yang dinilai kontroversial dan lebih menguntungkan pribadi daripada masyarakat luas.
"Penolakan terhadap Epyardi di Solok cukup kuat. Mungkin bagi Epyardi sendiri, fokus utamanya saat ini lebih kepada mendukung istrinya, Emiko, untuk memenangkan Pemilihan Bupati Solok, karena dia menyadari betul bahwa ada resistensi yang kuat dari masyarakat terhadap dirinya," terang Edo.
Ditambahkan Edo, berdasarkan survei terbaru yang dirilis SBLF beberapa waktu lalu, prediksi pada Oktober mendatang, Mahyeldi-Vasko tetap merajai di Solok Raya.
“Kalau melihat hasil survei sebelumnya, (keterpilihan) Mahyeldi di atas 70% ya. Dan, kita perkirakan survei nanti di Oktober akan tetap di atas itu, dan mungkin bisa lebih, melihat perkembangannya,” kata Edo.
Selain itu, berdasarkan beberapa informasi, dukungan dari tiga mantan bupati itu diperkirakan setelah melihat Mahyeldi sebagai sosok negarawan yang memisahkan kepentingan pribadi demi kepentingan rakyat. Sedangkan hal berbeda terjadi dengan Epyardi yang dinilai lebih mementingkan pribadi.
Baca juga: Mayoritas Warga Solok Dukung Mahyeldi, Berharap Flyover Sitinjau Lauik Cepat Dibangun
"Mantan bupati ini tidak ingin masyarakat Solok salah memilih. Mereka ingin melindungi masyarakat dari kepemimpinan yang dinilai sewenang-wenang dan tidak mencerminkan 'Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah," kata Edo.
[*/pkt]