Parit Malintang, Padangkita.com - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mengapresiasi Ikatan Guru Silek Sakato se-Kabupaten Padang Pariaman, yang terus berupaya mengajak generasi muda untuk melestarikan khazanah kebudayaan Minangkabau lewat Silek.
Apresiasi itu disampaikan Mahyeldi saat menghadiri Silaturahmi Tuo Silek di Korong Olo Bangau, Nagari Katapiang, Batang Anai, Minggu (4/8/2024).
"Silek adalah bagian dari tradisi dan budaya Minangkabau, maka dari itu kita wajib menjaga dan melestarikannya sebagai salah satu identitas diri yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang kita," kata Mahyeldi yang dalam agenda tersebut turut didampingi Kepala Biro Adpim Setdaprov Sumbar, Mursalim.
Ia menyebutkan, kearifan lokal Minangkabau tampak nyata dari pola hidup masyarakat yang menjujung tinggi adat dan agama, sehingga hadirlah falsafah ‘Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah’ (ABS-SBK) sebagai katakteristik utama. Silek sendiri, kata Mahyeldi, merupakan salah satu perwujudan dari kearifan lokal yang mengandung banyak makna dan pengajaran.
"Jika sebelumnya ABS-SBK hanya sebatas Perda, maka sejak tahun 2022 yang lalu, telah dituangkan dalam UU Nomor 17 tahun 2022 tentang Provinsi Sumbar. Artinya, nilai ABS-SBK sudah diakui oleh negara secara de facto dan de jure," terang Mahyeldi.
Pada prinsipnya, lanjut Mahyeldi, adat berlaku salingka nagari. Sementara itu, pengamalannya bertujuan untuk memperkuat hubungan dengan sesama manusia dan juga memperkuat hubungan manusia dengan Allah SWT.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Jelaskan Upaya Pemprov Melestarikan Budaya Minangkabau
"Silek juga bagian dari sarana pendidikan kita dalam pembentukan karakter masyarakat, serta merajut tali silaturahim. Saya berharap dengan adanya komunikasi antartuo silek, maka tradisi silek betul-betul terus melekat dalam diri masyarakat Minangkabau," ucapnya.
[*/adpsb]