Mahasiswi UNP yang Dilaporkan Hilang di Pessel Mengaku Sudah Nikah di Kayu Aro, Kerinci

Mahasiswi UNP yang Dilaporkan Hilang di Pessel Mengaku Sudah Nikah di Kayu Aro, Kerinci

Tangkapan layar video klarifikasi mahasiswi UNP yang dilaporkan hilang di Pessel. [Foto: Ist.]

Painan, Padangkita.com – Mahasiswi Universitas Negeri Padang (UNP) yang dilaporkan hilang ketika akan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pesisir Selatan (Pessel), memberikan klarifikasi. Ia membantah semua informasi tentang dirinya yang selama ini beredar.

Mahasiswi bernama Veni, 22 tahun, itu menyampaikan klarifikasi melalui sebuah video yang diunggah ke media sosial Facebook. Video berdurasi 1 menit 28 detik itu pun kini telah menyebar ke grup-grup WhatsApp.

Dalam video tersebut, mahasiswa asal Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) ini menyatakan informasi soal dirinya dibawa kabur oleh seorang dukun kampung dalam pengaruh hipnotis, adalah bohong.

"Untuk masyarakat Sumbar, Pesisir Selatan, khususnya Lengayang, saya yang bernama Veni mahasiswi UNP yang dinyatakan hilang dibawa kabur dukun di bawah pengaruh hipnotis, semua itu bohong," ucap Veni dalam video yang dilihat Padangkita.com, Rabu (21/7)2021).

Veni menyebutkan, ia pergi atas keinginan dirinya sendiri dan rencana berdua, tanpa ada paksaan dan pengaruh hipnotis dukun seperti berita yang beredar sebelumnya.

"Sumpah atas nama Allah sebenarnya kami berdua telah lama menjalin hubungan tanpa diketahui siapapun, termasuk orang tua saya sendiri," katanya.

Veni mengakui, selama ini ia dan kekasihnya telah sering bertemu di luar tanpa diketahui orang lain. Menurut Veni, ia dan kekasihnya saling menyayangi dan telah melangsungkan akad nikah pada 14 Juli 2021 sekitar pukul 22.00 WIB di Kayu Aro, Kerinci, Jambi.

"Sumpah atas nama Allah di antara kami, dalam pikiran sadar tanpa ada pengaruh apapun atau paksaan apapun. Karena pernikahan ini telah kami rencanakan berdua. Sekali lagi, saya jelaskan, saya lari karena saling sayang bukan karena hipnotis. Terima kasih kepada masyarakat Sumbar yang prihatin dengan saya. Saya mohon maaf," tutur Veni dalam video tersebut.

Sebelumnya, orang tua Veni sendiri telah melapor ke polisi. Mereka menyebutkan, Veni telah hilang sejak Selasa (13/7/2021), atau ketika akan pergi KKN. Keluarga Veni menduga, Veni dibawa kabur oleh seorang pria. Masih menurut pihak keluarga, Veni mau dibawa kabur karen “dihipnotis”.

Kapolsek Lengayang Iptu Beny Hari sebelumnya mengatakan, pihaknya masih berupaya untuk mencari keberadaan Veni. Kasus tersebut ditindaklanjuti dan masih dalam penyelidikan.

Baca juga: Mahasiswi UNP Hilang Saat Mau KKN di Pessel, Dikenal Sebagai Anak Pendiam Waktu Sekolah

“Kita sudah menindaklanjuti laporan dari orang tua korban, mendatangi TKP (tempat kejadian peristiwa) untuk sementara kita masih dalam lidik (penyelidikan) dan menggali keterangan dari orang tua V (Veni) dan saksi-saksi,” tuturnya. (nik/pkt)

Baca Juga

Andre Rosiade: Jelang Lebaran, Gerindra Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Banjir Pessel
Andre Rosiade: Jelang Lebaran, Gerindra Bagikan Ribuan Paket Sembako untuk Korban Banjir Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Andre Rosiade kembali Realisasikan Janji Hadirkan Listrik bagi Masyarakat Surantih Pessel
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra  juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Tak hanya Sediakan Sahur, Gerindra juga Bagikan Takjil dan Nasi Berbuka untuk Korban Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Minta Rincian Kerugian Kerusakan TPI Surantih Akibat Banjir
Gubernur Mahyeldi Salurkan 220 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Warga Pessel
Gubernur Mahyeldi Salurkan 220 Ton Beras Cadangan Pangan untuk Warga Pessel
Bank Nagari Serahkan Bantuan Rp50 Juta untuk Korban Banjir di Pesisir Selatan
Bank Nagari Serahkan Bantuan Rp50 Juta untuk Korban Banjir di Pesisir Selatan