Jakarta, Padangkita.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meluncurkan Kartu Indonesia Pendidikan (KIP) Kuliah Merdeka pada Jumat (26/3/2021).
Program ini merupakan perluasan dan perbaikan dari program sebelumnya. Komponen beasiswa pendidikan serta bantuan biaya kebutuhan hidup dalam KIP Kuliah Merdeka disebut lebih tinggi dari sebelumnya.
Nadiem menyebut KIP Kuliah Merdeka bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat tidak mampu pada pendidikan tinggi yang lebih merata dan berkualitas.
"Ini salah satu kebijakan menurut kami di Kemendikbud akan menghasilkan mobilitas sosial, bukan hanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, tapi juga mobilitas sosial yang lebih tinggi," kata Nadiem saat peluncuran yang disiarkan melalui kanal youtube Kemendibud RI, Jumat (26/3/2021).
Ia menjelaskan, peningkatan anggaran KIP Kuliah Merdeka ini untuk mendorong calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu namun berprestasi agar lebih berani untuk melamar ke program studi unggulan di universitas terbaik baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Menurutnya, skema sebelumnya yang memukul rata pemberian bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 2,4 juta per semester ternyata tidak efektif.
Baca juga: Pendaftaran UTBK SBMPTN 2021 Dibuka, Ini Jadwal Lengkapnya
Banyak universitas yang menolak peserta KIP Kuliah masuk ke prodi unggulan akibat biaya bantuan pendidikan yang kecil. Sehingga banyak mahasiswa berprestasi penerima KIP Kuliah yang akhirnya masuk ke prodi tak populer.
Kemendikbud lantas mengubah skema tersebut dengan memberikan bantuan biaya pendidikan sesuai akreditasi prodi yang dipilih peserta KIP Kuliah Merdeka, berkisar antara Rp2,4 juta hingga 12 juta per semester.
Selain bantuan biaya pendidikan, Kemendikbud juga meningkatkan biaya hidup yang didapatkan masing-masing calon mahasiswa.
Sebelumnya, bantuan biaya hidup bagi mahasiswa KIP Kuliah disamakan besarannya, yakni Rp 700 ribu tanpa memandang apakah kampus mahasiswa berada di daerah yang memiliki biaya hidup yang mahal atau tidak.
Kini, biaya bantuan yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi biaya hidup tempat penerima KIP Kuliah Merdeka menuntut ilmu mulai dari Rp800 hingga Rp1,4 juta bulan. Jika kampusnya berada di daerah yang memiliki biaya hidup cukup tinggi akan mendapatkan uang bulanan yang tinggi pula.
Untuk itu, kata Nadiem, Kemendikbud meningkatkan anggaran KIP Kuliah dari semula hanya Rp 1,3 triliun, pada tahun ini mencapai Rp 2,5 triliun.
"Kenapa kita tingkatkan anggarannya? Bukan untuk menambah jumlah partisipan (penerima KIP Kuliah), partisipannya masih sama 200 ribu kaya kemarin 2020," jelas Nadiem. [try]