Simpang Empat, Padangkita.com - Himpunan Serikat Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) mengapresiasi langkah tegas Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) dalam memberantas praktik penangkapan ikan secara ilegal menggunakan pukat harimau.
Organisasi yang mewakili nelayan seluruh Indonesia ini mendorong agar upaya pemberantasan illegal fishing terus dilanjutkan secara konsisten. Ketua HSNI Pasaman Barat (Pasbar), H Dafnil menyampaikan ungkapan terima kasih sekaligus harapan kepada jajaran Pemprov Sumbar.
Pernyataan tersebut disampaikan menyusul keberhasilan aparat dalam mengamankan kapal dari luar Sumbar yang melakukan penangkapan ikan menggunakan alat terlarang pukat harimau di perairan setempat.
"Alhamdulillah dan ucapan terima kasih kami ucapkan dari HSNI Pasaman Barat yang mewakili nelayan Air Bangis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Pemprov Sumbar, Polda Sumbar dan DKP Sumbar, wabil khusus Wagub Sumbar, Bapak Vasko Ruseimy," ungkap H Dafnil dalam keterangan tertulis Minggu (1/6/2025).
Perwakilan nelayan ini menegaskan rasa bangganya terhadap kepemimpinan Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Vasko Ruseimy yang dinilai telah menunjukkan komitmen nyata dalam melindungi kepentingan masyarakat pesisir. Kerja sama lintas instansi yang telah terjalin mendapat pujian khusus dari kalangan nelayan lokal.
"Mudah-mudahan dengan kerjasama seluruh instansi yang telah kami surati sebelumnya dan telah ditindaklanjuti, kami bangga dengan kepemimpinan Vasko Ruseimy sebagai Wakil Gubernur yang telah banyak berbuat," tambah Dafnil.
HSNI Pasaman Barat menekankan pentingnya keberlanjutan operasi pemberantasan praktik penangkapan ikan yang merusak ekosistem laut. Organisasi ini berharap pemerintah daerah dapat menciptakan kesejahteraan bagi nelayan tradisional sambil memperketat pengawasan terhadap pelaku illegal fishing.
"Kami selalu dan berharap bagaimana langkah yang dilakukan pemerintah membuat nelayan sejahtera dan mempersempit ruang gerak pihak-pihak yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal, seperti pukat harimau, hamparan serta bom di tengah lautan," tegas perwakilan nelayan tersebut.
HSNI berharap, kerja sama yang telah terbangun dapat terus diperkuat untuk melindungi mata pencarian utama masyarakat kawasan pesisir.
"HSNI Pasaman Barat berharap agar pengawasan ketat di perairan Air Bangis terus dilakukan secara berkelanjutan," kata Dafnil.
Organisasi ini juga berharap nelayan tradisional dapat menikmati hasil tangkapan yang optimal sehingga kehidupan mereka dapat berkembang dengan baik di masa mendatang.
"Semoga tetap selalu dipantau di perairan Air Bangis, sehingga nelayan tradisional bisa menikmati ikan hasil tangkapan serta kehidupan mereka jaya untuk ke depannya," harap Dafnil.
Baca juga: Langkah Tegas Wagub Vasko Tindak Pelaku Pukat Harimau Diapresiasi
Komitmen Wagub Vasko dalam memberantas illegal fishing telah dibuktikan melalui aksi langsung di lapangan. Pada 12 Mei 2025, Wagub telah memimpin operasi patroli laut di perairan perbatasan Sumbar dan Sumatera Utara (Sumut) setelah menerima laporan mengenai aktivitas penangkapan ikan menggunakan mini trawl dan pukat harimau.
Hasil konkret dari upaya pemberantasan illegal fishing terlihat pada Senin (26/5/2025) ketika Ditpolairud berhasil mengamankan kapal KM Dirga yang berasal dari Sibolga. Langkah yang dilakukan Wagub Vasko mengirimkan pesan kuat bahwa Pemprov Sumbar berkomitmen melindungi laut dari kerusakan demi keuntungan sesaat.
Operasi pemberantasan illegal fishing ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk menciptakan perairan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. [*/pkt]