Batusangkar, Padangkita.com - Liberte Institute melakukan survei mengukur kepuasan duet kepemimpinan Eka Putra - Richi Aprian sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar. Lembaga tersebut merilis hasilnya di angka 78,2 persen suka dengan duet pasangan dengan jargon Era Baru tersebut.
"Responden suka karena menilai Eka Putra, sosok yang baik, merakyat, memiliki kinerja bagus dan beberapa alasan lainnya," ungkap Direktur Liberte Institute Indrayadi dalam keterangan resminya yang diterima Padangkita.com, Rabu (9/3/2022).
Hasil survei itu melihatkan 800 responden yang dimintai pendapatnya. Sedangkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Eka Putra dan Richi Aprian, Indrayadi mengatakan, 68 persen responden mengaku sangat puas dan puas, sedangkan 20,05 persen tidak puas serta 11,6 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Yang menarik lagi, tambah dia, dari hasil survey timnya, masih tinggi keinginan dan dukungan masyarakat agar Eka Putra kembali berpasangan dengan Richi Aprian pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.
"Ada 77,9 persen responden setuju dan sangat setuju Era Baru kembali berpasangan karena selama setahun memimpin tidak ada isu jelek, visi dan misi berjalan baik," ungkapnya.
Disisi lain, sebanyak 84,6 persen mengaku pelayanan dokumen kependudukan di Tanah Datar sudah sangat baik dan baik, sedangkan 9,5 persen mengatakan kurang baik, sebanyak 0,5 persen sangat tidak baik dan 5,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
Sementara di bidang kesehatan, sebanyak 82,6 persen responden mengaku pelayanan kesehatan di Tanah Datar sudah baik dan sangat baik. Lalu, 15,2 persen memilih pelayanan kesehatan Tanah Datar kurang baik, dan 2,2 persen tidak menjawab.
Pada survey yang dilaksanakan dari tanggal 22-27 Februari dengan metode multi stage random sampling ini, menurut Indrayadi sebanyak 37,1 persen mengatakan masalah mendesak harus diselesaikan pasangan Eka Putra-Richi Aprian adalah persoalan pertanian. Yaitu pengadaan alat pertanian, pupuk, bibit, dan obat-obatan tanaman.
Sebanyak 14,3 persen responden menilai masalah lapangan pekerjaan yang harus diselesaikan. Lalu 11,5 persen menyorot masalah pengentasan kemiskinan.
“Hal lain yang diminta masyarakat adalah beasiswa, infrastruktur, UMKM, pengentasan narkoba, dan lain sebagainya. Namun persentasenya sangat kecil,” jelas Indrayadi.
Sekadar informasi, survei dilaksanakan survey dilaksanakan dengan jumlah responden 800 orang, dengan margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survey dilaksanakan kepada 51,9 persen responden perempuan dan 48,1 persen laki-laki. Responden rata-rata berusia 36-45 tahun 24,4 persen, 46-55 tahun 19,9 persen, 56-65 tahun 17,1 persen, dan 26-35 tahun 16,3 persen.
“Pendidikan responden 33,4 persen adalah SMA sederajat, 28,9 persen 28,9 persen, SD sederajat 26,8 persen, dan 7,6 persen sarjana,” papar Indrayadi.
Baca Juga: STP Bandung Lakukan Field Project Study di Nagari Andaleh Tanah Datar
Kemudian, sebanyak 30,7 persen responden adalah ibu rumah tangga, 27,0 persen petani, 16,8 persen wiraswasta, 5,1 persen buruh dan 5,1 persen pengangguran. [djp/isr]