Padang, Padangkita.com - Di samping menjamurnya karya lagu-lagu baru milik artis top tanah air, lagu berbahasa daerah ternyata masih punya magis yang kuat, bahkan bersaing viral dengan lagu-lagu terbaik di blantika musik Indonesia.
Seperti karya yang satu ini, lagu Minang milik Fauzana. Yang kata netizen ini bukti lebih dari setengah masyarakat Indonesia menyukai lagu Minang. Bagaimana ceritanya? Simak ulasan Padangkita.com.
‘Lah Manyuruak Tampak Juo’ merupakan karya terbaru yang dinyanyikan artis Minang Fauzana. Lagu ini bercerita tentang perjalanan kisah cinta sepasang kekasih. Kisahnya cukup sedih, karena sang perempuan diputuskan dan ditinggalkan kekasihnya jelang hari H pernikahan.
Lagu tersebut kini sukses berada di jajaran puncak trending YouTube Indonesia dan mendapat sambutan luar biasa dari pecinta musik tanah air.
Dilihat Padangkita.com, dalam waktu 10 hari sejak perilisan, lagu tersebut telah dilihat 797 ribu lebih pasang mata.
Lagu yang ditulis Ajhay Pasma dan dikomposeri oleh Decky Ryan ini sukses memuncaki trending 20 untuk musik di YouTube Indonesia.
Arasemen lagu ini sangat memanjakan telinga, terutama bagi anda yang rindu suara ornamen musik tradisional Minangkabau seperti talempong dan saluang.
Keindahan tembang tersebut semakin menyeruak setelah dibawakan apik Fauzana, dengan ciri khas cengkok Minang-nya yang sangat kental. Hal itu pun langsung mendapat pujian dari netizen.
“Lagu daerah yang tembus 100 juta penonton kebanyakan lagu Minang. Fakta, entah kenapa lagu Minang terpinggirkan di TV2 nasional. Padahal penduduk Indonesia 200 juta lebih, berarti separuh orang Indonesia suka dengan musik Minang,” puji akun YouTube Erty Muryati berkomentar.
Komentar ini pun langsung mendapat pin dari SKy Musik Digital, selaku kanal YouTube yang merilis lagu tersebut.
“Naik trending 1 yuk. Jarang-jarang lagu daerah ke puncak tangga lagu Indonesia,” teriak Soni Rahmad, netizen lainnya.
Sementara itu, izwan chanel, netizen asal Malaysia turut berkomentar “walaupun saya ngak paham lirik lagunya tapi saya suka dengar karena sedap. Andai boleh diubah liriknya terjemahan melayu pasti lebih indah lagi.” [isr]
