Kurangi Bahan Kimia, Dinas Pertanian Padang Dorong Petani Gunakan Biosaka

Kurangi Bahan Kimia, Dinas Pertanian Padang Dorong Petani Gunakan Biosaka

Uji coba penggunaan biosaka di lahan pertanian di Kota Padang. [Foto: Diskominfo Padang]

Padang, Padangkita.com - Dinas Pertanian Kota Padang terus menggencarkan penggunaan bahan alami dalam membudidayakan pertanian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong petani menggunakan biosaka.

Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat menyampaikan, pengendalian organisme pengganggu tumbuhan yang ramah lingkungan dapat dilakukan dengan cara pengendalian hayati, lebih aman dibandingkan menggunakan pestisida. Salah satunya, kata dia, dengan biosaka.

"Tujuan dari kegiatan ini (sosialisasi) tentunya dalam rangka pelatihan pembuatan biosaka, karena mengingat nenek moyang kita memanfaatkan alam untuk menanggulangi kelangkaan pupuk," ungkap Syahrial saat bertemu petani di kawasan Aie Pacah, Senin (8/5/2023).

Syahrial menjelaskan dengan pengendalian secara alami diharapkan terjadi keseimbangan dalam ekosistem. Sehingga keberadaan organisme penganggu tumbuhan tidak menimbulkan kerugian secara ekonomis.

"Biosaka ini alami, sehingga kita bisa memanfaatkan alam, kelebihan dari biosaka ini bisa mengurangi penggunaan pupuk sekitar 50 persen, sehingga penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi," lanjut Syahrial.

Menurutnya, biosaka adalah teknologi murah dan mudah bahannya didapat oleh kelompok tani, sehingga hama bisa diatasi dengan biosaka.

"Dengan adanya pelatihan pembuatan biosaka ini nantinya akan dilakukan uji coba, bagaimana hasil tanaman ketika menggunakan biosaka dan bagaimana pula hasilnya jika tidak menggunakan biosaka. Nantinya akan kita lihat perbandingannya," terangnya.

Ia menyebutkan, serangan hama bisa diatasi dengan biosaka yang merupakan kearifan lokal menggunakan konsep dari alam kembali ke alam.

"Terima kasih atas dukungan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikura Provinsi Sumatra Barat yang telah bekerja sama menyosialisasikan pembuatan biosaka kepada 19 kelompok tani atau 475 orang petani di 7 kecamatan yang ada di Kota Padang," ungkapnya.

Syahrial berharap agar penggunaan biosaka ini dapat dilakukan terus menerus oleh petani.

Penemu biosaka, Muhammad Ansar dalam kesempatan tersebut langsung mempraktikkan pembuatan biosaka di hadapan para petani.

"Biosaka adalah pembuatan cairan dengan bahan dasar beragam rumput, daun-daunan yang ada di sekitar area pertanian," ujarnya di hadapan petani.

Ansar menjelaskan untuk pemilihan rumput harus memakai rumput yang sehat yang tidak tercampur bahan kimia dan rumputnya pun harus minimal ada 5 jenis.

Baca juga: Bicara di IPDN, Wagub Audy Ungkap Alasan Alokasi 10 Persen APBD untuk Pertanian

"Kemudian rumput tersebut dicampur air dan diremas hingga menghasilkan cairan hijau pekat. Cairan inilah yang dimasukan ke alat penyemprot, selanjutnya dengan teknik pengabutan, disemprotkan ke area pertanian," jelasnya saat mempraktikkan pembuatan biosaka. [*/pkt]

Baca Juga

Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Kemendagri Puji Kesiapan Sumbar sebagai Tuan Rumah Event Nasional
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Di Depan Mahasiswa, Ini Hasil Kinerja - Fokus Percepatan Pembangunan yang Dipaparkan Gubernur Mahyeldi
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catatkan SHU Rp1,9 Miliar, Koperasi KPN Balai Kota Padang Raih Sertifikat Sehat
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Catat Kinerja Positif, Laba Bersih Bank Nagari 2023 Capai Rp523,61 Miliar
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Kunjungi Posko Erupsi Marapi, Andre Rosiade Bantu Dapur Umum Rp25 Juta dan Sembako
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri
Prof. Syukri Arief Resmi Pimpin DPW ADI Sumbar, Ini Harapan Sekdaprov Hansastri