Painan, Padangkita.com - Sejumlah spekulasi langsung menyebar di tengah masyarakat, tak lama setelah terbakarnya sejumlah kotak suara di gudang penyimpanan Kantor Camat Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Senin (22/4) pukul 01.30 WIB. Banyak yang curiga, sejumlah kotak suara itu ada yang membakar.
Lalu apa kata polisi? "Kami sedang melakukan penyelidikan bersama Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System), apakah sengaja dibakar atau terbakar, ini yang kami dalami dulu, saat ini kami belum bisa menyimpulkan, tunggu saja hasilnya," kata Kapolres Pessel, AKBP Fery Herlambang kepada wartawan, Senin siang.
Ia menyebutkan, polisi terus menyelidik sebab musabab kebakaran tersebut. Apakah terkait dengan Pemilu? Soal ini, Fery juga belum bisa memastikan.
"Kami masih mengembangkan dan mendalami bukti-bukti dan informasi dari penyelidikan di lapangan."
Beda halnya dengan polisi, warga yang ditemui media ini justru mengungkapkan kecurigaan bahwa kotak suara itu sengaja dibakar.
"Selama Pemilu, baru kali ini terbakar, dan terbakarnya penuh tanda tanya," kata salah seorang warga Tarusan, Imran (57). Tapi dia tak mau menuduh. Menurutnya, mempercayakan kasus itu ke polisi adalah tindakan yang paling tepat.
"Biarkan polisi bekerja, kita tunggu hasilnya," ujarnya.
Kecurigaan yang sama juga diungkapkan Aziz (36), warga Duku. "Petugas kan ada yang menjaga. Kok bisa terbakar. Kan ada yang janggal," katanya.
Ketua KPU Pessel Epaldi Bahar mengatakan, di gudang kantor Camat itu ada 785 kotak suara dan sekitar 36.000 surat suara. Hanya saja, berapa yang terbakar belum dihitung.
"Ada sebagian yang terbakar, tidak hangus semuanya. Saat ini, masih kita hitung," ujarnya.
Surat suara yang terbakar tersebut belum dilakukan penghitungan suaranya dan belum diplenokan.
"Surat suaranya belum kita rekap. Dan kami akan mengajak pimpinan partai rapat mencari solusinya," kata Epaldi. (pn-01)