Padang, Padangkita.com - Meluapnya Batang Lembang mengakibatkan 13 kelurahan di dua kecamatan, Kota Solok, Sumatra Barat (Sumbar) terdampak banjir pada Selasa (18/2). Sedikitnya 2.410 jiwa terdampak, 163 jiwa diungsikan atau 63 Kepala Keluarga (KK).
Kasi Pencegahan dan Kedaruratan BPBD Kota Solok, Fera Zuana, mengatakan, saat ini warga terdampak banjir membutuhkan matras, alat pembersih rumah tangga, dan makanan siap saji.
"Meskipun kami sudah menyalurkan alat pembersih dan membantu warga untuk membersihkan rumah, namun tidak semuanya mencukupi. Apalagi matras dan makanan siap saji untuk korban yang mengungsi di posko pengungsian," ujar Fera, Selasa (18/2).
Baca juga: Pemprov Sumbar Serahkan Bantuan Korban Banjir di Kabupaten Solok
Fera menjabarkan, total korban banjir di Kota Solok berjumlah 670 KK dengan rincian, di Kelurahan KTK 184 KK, IX Korong 30 KK, Simpang Rumbio 155 KK, Sinapa Piliang 41 KK, Aro IV Korong 118 KK, Nan Balimo 21 KK, Tanjung Paku 53 KK, Koto Panjang 53 KK, Nan Balimo 21 KK, PPA 6 KK, Tanah Garam, dan VI Suku masing-masing 4 KK, dan Kampung Jawa 1 KK.
Posko pengungsian dipusatkan di halaman Kantor Adira, dan Pos yang berada di Pandan Ujung. Bahkan ada juga warga yang mengungsi ke Masjid akibat tingginya air yang masuk ke pemukiman.
Tingginya intensitas hujan beberapa hari belakang di Sumbar, mengakibatkan beberapa daerah terdampak banjir dan longsor.
Banjir tidak hanya terjadi di Kota Solok saja, tetapi juga terjadi di Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Dharmasraya, Sijunjung, dan Kota Bukittinggi.
[jnews_block_16 number_post="1" include_post="32778" boxed="true" boxed_shadow="true"]
Pemprov Sumbar sudah menetapkan status Siaga Bencana Banjir, Banjir Bandang, dan Longsor dari 22 Desember 2019 hingga 28 Februari 2020.
BMKG sudah mengingatkan agar masyarajat Sumbar lebih waspada terhadap bencana hidrologi hingga akhir Februari ini, sebagai puncak musim hujan. (pk-10)