Korban Banjir Bandang di Sumbar Bertambah: 34 Orang Meninggal Dunia dan 5 masih Hilang

Korban Banjir Bandang di Sumbar Bertambah: 34 Orang Meninggal Dunia dan 5 masih Hilang

Kondisi pasca-banjir bandang yang terjadi di sejumlah kawasan di Tanah Datar. [Foto: Dok. Pemkab Tanah Datar]

Padang, Padangkita.comJumlah korban banjir bandang atau galodo yang melanda 3 daerah di Sumatra Barat (Sumbar) terus bertambah. Pemprov Sumbar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan koordinasi di lapangan.

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyampaikan, berdasarkan laporan sementara yang dihimpun oleh BPBD Sumbar pukul 14.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 34 orang. Rinciannya, 16 orang di Kabupaten Agam dan 18 orang lainnya di Kabupaten Tanah Datar.

"Selain itu, kami juga menerima laporan ada sebanyak 5 orang masyarakat yang hingga siang ini, statusnya hilang. Sementara untuk korban luka-luka berjumlah sebanyak 16 orang, sekali lagi ini masih data sementara ya," ungkap Mahyeldi di Padang, Minggu (12/5/2024).

Ia juga mengatakan, hingga saat ini proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung di lapangan. Maka potensi pergerakan data ini masih sangat terbuka.

Lebih lanjut ia menuturkan, terkait luasan wilayah yang terdampak pada 3 daerah yang terkena bencana. Pihaknya mencatat,  di Kabupaten Agam terdapat 4 kecamatan yang terdampak, di Kabupaten Tanah Datar ada 2 kecamatan yang terdampak. Sedangkan di Kota Padang Panjang ada 1 kecamatan yang terdampak.

Hingga saat ini, lanjut Mahyeldi, sejumlah pihak terkait lintas instansi, masih terus melakukan koordinasi dan komunikasi. Baik terkait langkah penanganan dan pencarian korban, maupun terkait upaya perlindungan terhadap para pengungsi dan kelompok usia rentan.

"Kita bersama sejumlah pihak terkait telah mendirikan posko di daerah terdampak. Posko utama berada di daerah Bukit Batabuah Kabupaten Agam, posko lainnnya juga ada di Tanah Datar. Selain itu, kita juga telah instruksikan Dinas Sosial untuk segera mendirikan dapur umum guna pemenuhan kebutuhan logistik warga di titik pengungsian," ungkap Mahyeldi.

Sementara itu, terkait berapa total jumlah kerugian, Mahyeldi belum bisa memastikan karena saat ini jajarannya masih fokus terhadap pencarian dan evakuasi korban.

Baca juga: Galodo di Sumbar, Gubernur Mahyeldi: 15 Orang Meninggal Dunia dan 16 Luka-luka

"Termasuk apakah nantinya bangunan yang berada di daerah rawan akan direlokasi, itu juga belum kita bahas. Kita tunggu dulu hasil pendataan lapangan dan kajian teknis dari tim ahli tuntas, sekarang kita fokus ke proses evakuasi dan pencarian korban dulu ya," pungkas Mahyeldi.

[*/adpsb]

*) BACA informasi pilihan lainnya dari Padangkita di Google News

Baca Juga

Tim Hukum Mahyeldi-Vasko Buka Layanan Pengaduan Pelanggaran Pilkada 2024
Tim Hukum Mahyeldi-Vasko Buka Layanan Pengaduan Pelanggaran Pilkada 2024
Mahyeldi Tampung Keluhan Pedagang soal Harga Sembako Saat Blusukan ke Pasar Padang Laweh
Mahyeldi Tampung Keluhan Pedagang soal Harga Sembako Saat Blusukan ke Pasar Padang Laweh
Hadapi Persis Solo, Semen Padang FC Bidik Kemenangan Perdana di Depan Pendukungnya
Hadapi Persis Solo, Semen Padang FC Bidik Kemenangan Perdana di Depan Pendukungnya
Pedagang di Pasar Nagari Ampalu Keluhkan soal Sampah dan Jalan, Begini Respons Mahyeldi
Pedagang di Pasar Nagari Ampalu Keluhkan soal Sampah dan Jalan, Begini Respons Mahyeldi
Bukti Dengarkan Aspirasi Wilayah Terpencil, Mahyeldi Sapa Masyarakat Ujung Dharmasraya
Bukti Dengarkan Aspirasi Wilayah Terpencil, Mahyeldi Sapa Masyarakat Ujung Dharmasraya
Mahyeldi Janji Perjuangkan Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat Alahan Nan Tigo
Mahyeldi Janji Perjuangkan Pendidikan dan Kesejahteraan Masyarakat Alahan Nan Tigo