Berita Padang terbaru dan berita Sumbar terbaru: konsumsi gasoline (Premium, Pertalite dan Seri Pertamax) mengalami kenaikan sebesar 7,6 persen atau 12.400 Kiloliter (KL) dibanding konsumsi normal sebanyak 11.520 KL
Padang, Padangkita.com- Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagut, Taufikurachman mengatakan, realisasi harian Bahan Bakar Minyak (BBM) per Minggu (10/1/2021) konsumsi gasoline (Premium, Pertalite dan Seri Pertamax) mengalami kenaikan sebesar 7,6 persen atau 12.400 Kiloliter (KL) dibanding konsumsi normal sebanyak 11.520 KL.
Secara umum konsumsi BBM dan elpiji di lima provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat (Sumbar) mengalami peningkatan khususnya produk gasoline. Khusus Sumbar, peningkatan mencapai 12,6 persen.
"Namun konsumsi gasoline naik 3,7 persen atau 12.400 KL dibanding estimasi Satgas sebanyak 11.960 KL," kata Taufikurachman, dalam keterangan tertulis yang diterima Padangkita.com, Rabu (13/1/2021).
Ia menjelaskan gasoline meningkat sebesar 12,6 persen atau 2.066 KL per hari dari konsumsi normal harian sebesar 1.834 KL per hari di Sumbar.
Diakuinya, selama momen Nataru (Natal dan tahun baru), sebagian besar masyarakat di lima provinsi tersebut memilih berpergian dengan menggunakan Pertalite. Konsumsi Pertalite ini mengalami kenaikan sebesar 20,1 persen atau 7.343 KL dibanding rerata normal 6.115 KL.
"Di wilayah Sumbagut, pengendara sepeda motor dan mobil paling banyak menggunakan Pertalite. BBM ini sesuai kebutuhan mesin kendaraan dan ramah lingkungan," katanya.
Sementara itu, lanjutnya, konsumsi keseluruhan gasoil (Dex, Dexlite, Biosolar) mengalami penurunan sebesar 0,6 persen atau 7.077 KL dibandingkan konsumsi normal sebanyak 7.121 KL. Sedangkan konsumsi gasoil masih turun 4,4 persen atau 7.077 KL dibandingkan estimasi Satgas sebanyak 7.405 KL.
"Namun Dexlite mengalami kenaikan 18 persen sedangkan biosolar turun 1,1 persen di wilayah Sumbagut selama masa Satgas," ucap Taufikurachman.
Di sisi lain, konsumsi gas elpiji bersubsidi mengalami kenaikan sebesar 5,3 persen atau 2.728 Metric Ton (MT) dibanding konsumsi normal 2.592 MT. Sedangkan konsumsi elpiji non subsidi mengalami penurunan sebesar 0,6 persen atau 347 MT dibandingkan konsumsi normal sebanyak 349 MT.
Baca juga: DPRD Pasbar Usulkan Pemberhentian Bupati Yulianto ke Gubernur Sumbar
"Tapi jika dibanding dengan estimasi Satgas, konsumsi konsumsi elpiji subsidi ini naik 2,9 persen dan elpiji non subsidi mengalami penurunan sebesar 2,3 persen," katanya. [rna]